• Fri, Aug 2025

53.600 Dosis Vaksin PMK untuk Riau: Tahap Pertama Tiba Februari 2025

53.600 Dosis Vaksin PMK untuk Riau: Tahap Pertama Tiba Februari 2025

Total alokasi vaksin PMK untuk Riau tahun ini mencapai 53.600 dosis, yang akan dikirim secara bertahap. Pada tahap pertama, Riau akan menerima lebih dari 30 ribu dosis vaksin.


PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Pemprov Riau akan segera menerima bantuan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari pemerintah pusat. Pengiriman pertama sebanyak 13 ribu dosis dijadwalkan pada Februari 2025 mendatang.

"Iya, informasinya bulan depan ada 13 ribuan dosis vaksin PMK dari pemerintah pusat yang akan dikirim ke Riau," ujar Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, drh Faralinda Sari, Minggu (26/1/2025).

Total alokasi vaksin PMK untuk Riau tahun ini mencapai 53.600 dosis, yang akan dikirim secara bertahap. Pada tahap pertama, Riau akan menerima lebih dari 30 ribu dosis vaksin.

Bantuan ini diharapkan tiba sesuai jadwal untuk mempercepat penanggulangan penyebaran PMK yang saat ini meningkat di wilayah tersebut.

"Saat ini, kami sangat membutuhkan vaksin untuk mengatasi penyebaran PMK yang kian merebak di Riau," tambah Fara.

Sejauh ini, Dinas PKH Riau telah mendistribusikan 4.100 dosis vaksin PMK ke lima kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Siak, Kota Pekanbaru, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Kampar, dan Kabupaten Indragiri Hilir.

Fara mengimbau para peternak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai penyakit yang berpotensi menyerang hewan ternak, terutama pada musim hujan yang sering disertai banjir.

Menurutnya, cuaca ekstrem seperti hujan deras dan banjir dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit.

"Saat ini, kasus PMK di Riau terus meningkat. Awalnya hanya dua kasus di Kampar, tetapi kini telah menyebar ke sejumlah wilayah lain dengan total lebih dari 30 kasus," jelasnya.

Selain PMK, penyakit lain seperti Septichaemia Epizootica (sapi ngorok) dan Jembrana juga menjadi ancaman serius bagi peternakan di Riau.

Dinas PKH Riau kini menggencarkan langkah-langkah preventif untuk mengendalikan penyebaran penyakit.

Salah satu upaya utama adalah program vaksinasi hewan ternak yang mencakup pemberian ring vaksinasi dalam radius 3 kilometer dari titik kasus.

"Proses vaksinasi dimulai dari desa-desa yang masih bebas dari kasus, dengan prioritas pada sapi dan kerbau," kata Fara.

Program vaksinasi direncanakan berlangsung dalam dua gelombang, yaitu Januari-Maret dan Juli-September 2025.

Periode ini sejalan dengan pelaksanaan Bulan Vaksinasi PMK, yang diharapkan dapat meminimalkan penyebaran penyakit di Riau.

Selain itu, pengawasan terhadap lalu lintas hewan, produk hewan, serta media pembawa penyakit lainnya diperketat.

Pemeriksaan dilakukan di berbagai pos pemeriksaan dengan melibatkan kepolisian, TNI, Badan Karantina Indonesia, Dinas Perhubungan, serta asosiasi peternak.

"Kami memperkuat pengawasan untuk mencegah penyebaran penyakit lebih luas," tambahnya.

Fara menjelaskan bahwa musim hujan dan banjir yang tengah melanda Riau saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi sektor peternakan.

"Cuaca ekstrem meningkatkan risiko penyebaran PMK, serta penyakit lain seperti sapi ngorok dan Jembrana. Ketiga penyakit ini bisa menjadi ancaman besar bagi peternak," pungkasnya.