• Sat, Aug 2025

Peluncuran Program Makan Gratis di Balikpapan Ditunda Minggu Depan

Peluncuran Program Makan Gratis di Balikpapan Ditunda Minggu Depan

Peluncuran program makanan bergizi gratis tidak berjalan lancar di kota Balikpapan, Kalimantan Timur, pada hari Senin. Program tersebut terpaksa ditunda karena perlunya koordinasi lebih lanjut antara penyedia katering dan Badan Gizi Nasional (BGN).


 

SERANTAUMEDIA - Peluncuran program makanan bergizi gratis tidak berjalan lancar di kota Balikpapan, Kalimantan Timur, pada hari Senin. Program tersebut terpaksa ditunda karena perlunya koordinasi lebih lanjut antara penyedia katering dan Badan Gizi Nasional (BGN).

Sebelumnya, pemerintah telah memilih SMP Negeri 5 dan SMK Negeri 1 di kota tersebut sebagai penerima program makanan bergizi gratis tahap pertama.

Namun, dua hari menjelang pelaksanaan nasional, penyedia katering yang ditunjuk oleh BGN menyatakan tidak dapat memberikan layanan tepat waktu dan akan menunda layanan hingga minggu depan. Penundaan ini membuat para siswa kecewa.

Pelaksana Tugas Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Balikpapan, Sriwati, mengatakan, pihak penyedia katering sudah memberitahukan perihal penundaan tersebut melalui WhatsApp.

"Keterlambatan tersebut diduga karena pihak penyedia katering masih perlu berkoordinasi lebih lanjut dengan Badan Gizi Nasional," kata Sriwati.

Dalam penyaluran perdana ini, sebanyak 1.247 siswa kelas 7 hingga 10 akan menerima makanan bergizi dari pemerintah.

"Sebenarnya kami sudah menyarankan kepada siswa untuk membawa wadah makanan dan minuman sendiri, jadi kalau masih kenyang, bisa dibawa pulang," ujarnya.

Sriwati mendesak pemerintah untuk tidak lagi menunda program makanan bergizi.

Program ambisius tersebut - yang ditujukan untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak usia sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita - diperkirakan menelan biaya Rp 71 triliun (USD 4,4 miliar) pada tahun perdananya, yang akan berfungsi sebagai fase uji coba sebelum program tersebut diperluas ke kapasitas penuhnya tahun depan.

Uji coba awal akan berlangsung hingga Maret, dengan target 3 juta penerima manfaat. 

Jumlah ini akan berlipat ganda antara April dan Juni, dengan pemerintah menargetkan untuk memperluas cakupan hingga 17 juta penerima pada akhir tahun 2025.

Anggaran untuk setiap makanan ditetapkan sebesar Rp 10.000 per orang -- kurang dari satu dolar -- yang menggarisbawahi fokus program ini dalam menyediakan makanan yang terjangkau namun bergizi. *** (dmh)