• Thu, Jul 2025

Banjir Menahun, DPRD Riau Minta Pemprov Ambil Langkah Konkret

Banjir Menahun, DPRD Riau Minta Pemprov Ambil Langkah Konkret

Anggota Komisi IV DPRD Riau, Kasir mendesak Pemprov Riau agar segera mengambil tindakan tegas dalam menangani banjir yang melanda sejumlah daerah, pasca-curah hujan yang tinggi.


PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Anggota Komisi IV DPRD Riau, Kasir mendesak Pemprov Riau agar segera mengambil tindakan tegas dalam menangani banjir yang melanda sejumlah daerah, pasca-curah hujan yang tinggi.

Kasir yang juga Ketua Fraksi PKB DPRD Riau itu menyatakan bahwa masalah banjir yang kerap terjadi harus menjadi perhatian serius, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

"Ini harus menjadi perhatian utama di tahun 2025. Pemprov Riau, khususnya Bidang Sumber Daya Air dan BPBD Riau, perlu mengambil langkah konkret," ujar Kasir, Rabu (15/1/2025).

Menurut Kasir, banjir yang terjadi hampir setiap tahun ini tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, tetapi juga menimbulkan kerugian material yang signifikan.

Untuk itu, ia menekankan perlunya solusi jangka panjang yang dapat dimasukkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Setiap tahun masalah banjir terus berulang. Ini harus dicari solusinya secara komprehensif,” tegas Kasir, yang menilai pengendalian banjir harus menjadi prioritas dalam perencanaan daerah.


Sementara itu, Kalaksa BPBD dan Damkar Riau, M Edy Afrizal, melaporkan bahwa hingga kini empat daerah di Riau masih terdampak banjir.

Kabupaten Pelalawan menjadi wilayah terbaru yang terendam, menyusul daerah lain seperti Kampar, Kuantan Singingi (Kuansing), dan Siak.

"Di Pekanbaru, banjir sudah surut, tetapi di Pelalawan, banjir melanda Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, akibat curah hujan tinggi dan meluapnya Sungai Nilo. Sebanyak 29 kepala keluarga atau 116 jiwa terdampak, dan dua kepala keluarga terpaksa mengungsi karena ketinggian air mencapai 100 cm," jelas Edy.

Selain itu, kondisi banjir di Kampar, Kuansing, dan Siak cenderung fluktuatif, tergantung pada pasokan air dari hulu sungai.

Edy menjelaskan bahwa jika hujan tidak turun di daerah hulu, maka air akan surut, namun jika ada kiriman air dari Sumatera Barat, permukaan air kembali naik.

Di Kampar, banjir melanda beberapa desa di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, termasuk Desa Kuntu, Desa Teluk Paman Timur, dan Desa Sungai Paku, dengan ratusan rumah terdampak akibat luapan Sungai Subayang.

Di Siak, banjir merendam Kampung Benteng Hilir, Kecamatan Mempura, dengan sekitar 300 keluarga terdampak.

Di Kuansing, banjir terjadi di dua kecamatan, yaitu Logas Tanah Darat (LTD) dan Singingi Hilir, yang juga mengakibatkan ratusan kepala keluarga terdampar akibat meluapnya sungai-sungai di daerah tersebut.

Kasir berharap, dengan kondisi banjir yang terus terjadi, pemerintah daerah dapat segera bertindak.

Ia menekankan pentingnya penanganan yang tidak hanya mengandalkan upaya darurat, tetapi juga merancang solusi jangka panjang untuk mengurangi dampak banjir yang terus berulang.

"Semoga Pemerintah Provinsi Riau dapat segera mengambil langkah nyata dan menanggulangi masalah banjir yang semakin memburuk," pungkas Kasir.