• Thu, Jul 2025

Bulog Batam Serap 100 Ton Beras dari Pelalawan, Stok Karimun Aman hingga 5 Bulan

Bulog Batam Serap 100 Ton Beras dari Pelalawan, Stok Karimun Aman hingga 5 Bulan

Penyerapan dilakukan terhadap hasil panen petani di Desa Sungai Solok. Hingga awal Mei 2025, realisasi penyerapan telah mencapai 61,5 ton atau sekitar 62 persen dari target.


BATAM | SERANTAUMEDIA - Untuk memperkuat cadangan pangan di wilayah Kepulauan Riau (Kepri), Perum Bulog Kantor Cabang (KC) Batam menyerap 100 ton beras petani dari Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Beras hasil panen ini akan memperkuat stok di Gudang Bulog Tanjung Balai Karimun yang menjadi titik distribusi utama.

Pemimpin Bulog KC Batam, Guido XL Pereira, menjelaskan bahwa penyerapan dilakukan terhadap hasil panen petani di Desa Sungai Solok. Hingga awal Mei 2025, realisasi penyerapan telah mencapai 61,5 ton atau sekitar 62 persen dari target.

"Kami membeli sesuai dengan penetapan harga pemerintah pusat, yakni Rp12.000 per kilogram. Kami optimis bisa melampaui target 100 ton sebelum pertengahan Mei 2025," ujar Guido, Jumat (2/5/2025).

Guido mengungkapkan bahwa penyerapan beras dari luar daerah, seperti Pelalawan, merupakan strategi penting karena Bulog Batam tidak memiliki lahan sawah sendiri.

Kawasan Tanjung Balai Karimun dinilai lebih strategis sebagai lokasi penyimpanan karena kemudahan dalam distribusi antarwilayah.

"Kalau di Batam, secara teknis memang bisa masuk, tapi untuk mengeluarkan beras kembali bisa lebih rumit. Oleh karena itu, gudang di Tanjung Balai Karimun menjadi pilihan utama untuk penempatan stok ini," jelasnya.

Kerja sama dalam penyerapan ini melibatkan dua mitra lokal, yaitu Penggilingan Jaya Mandiri dan Rezki Putra Mandiri, serta BUMD Kabupaten Pelalawan.

Bulog menjamin akan menyerap seluruh hasil panen petani selama memenuhi standar kualitas dan harga yang ditetapkan pemerintah.

Saat ini, stok beras di Gudang Bulog Batu Merah, Batam, tercatat mencapai 3.200 ton. Dengan kebutuhan bulanan sekitar 250 ton, maka stok tersebut diperkirakan mencukupi hingga tujuh hingga delapan bulan ke depan.

Sementara itu, di Tanjung Balai Karimun, dari kapasitas total 800 ton, saat ini telah terisi 500 ton. Dengan konsumsi bulanan sebesar 100 ton, cadangan di gudang ini diprediksi mampu bertahan hingga lima bulan ke depan.