KAMPAR | SERANTAUMEDIA - Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah hilir Waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang, Kabupaten Kampar, ternyata tidak berdampak signifikan terhadap kondisi debit air waduk.
Pantauan terakhir pada Selasa (8/4/2025) menunjukkan elevasi waduk masih dalam batas normal, meskipun terjadi peningkatan curah hujan di daerah sekitarnya.
Manajer Unit Layanan Pembangkit Listrik Tenaga Air (ULPLTA) Koto Panjang, Dhani Irwansyah, mengonfirmasi bahwa hingga pukul 10.00 WIB, elevasi waduk tercatat 81,76 meter di atas permukaan laut (MDPL).
"Elevasi pada pukul 10.00 WIB setinggi 81,76 meter di atas permukaan laut (MDPL)," ujarnya.
Lebih lanjut, Dhani menerangkan bahwa elevasi tersebut masih berada dalam rentang level normal waduk, yakni antara 80,6 hingga 82,99 MDPL.
Sementara itu, debit air masuk (inflow) ke waduk juga terpantau stabil, tidak sampai mencapai 400 kubik per detik (m3/s).
"Sementara debit air masuk (inflow) tak sampai 400 kubik per detik (m3/s)," tambahnya.
Dhani mengakui adanya sedikit kenaikan elevasi waduk dari Kamis (3/4) malam hingga Jumat (4/4) pagi, namun hal tersebut disebabkan oleh curah hujan.
"Elevasi setinggi 81,85 mdpl pada Kamis pukul 20.00 WIB. Lalu pada Jumat pukul 08.00 WIB, menjadi 81,91 MDPL, tetapi turun lagi," jelasnya.
Secara keseluruhan, volume inflow air ke Waduk PLTA Koto Panjang tercatat cukup stabil di kisaran 300-an m3/s sejak awal April 2025, menunjukkan bahwa curah hujan yang tinggi di hilir tidak berdampak signifikan pada kondisi waduk.