PEKANBARU, Pengurus Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Provinsi Riau menyelenggarakan Pelatihan Referee dan Tournament Planner selama tiga hari, mulai tanggal 15-17 Juli 2025.
Penataran yang berlangsung di Sekretariat PBSI, Gelanggang Remaja, Pekanbaru ini diikuti sebanyak 35 peserta dari berbagai daerah di Riau.
Ketua Pengprov PBSI Riau Eri Zulhendrizal saat membuka acara menyampaikan, penataran ini sangat penting diikuti karena suksesnya suatu kejuaraan atau pertandingan sangat ditentukan oleh kemampuan referee dan petugas tournament planner.
"Kesuksesan sebuah kejuaraan sangat ditentukan oleh kualitas referee, dan tournament planner. Jika semua aturan dilaksanakan dengan baik oleh perangkat pertandingan, maka permasalahan yang terjadi dalam sebuah kejuaraan dapat diminimalisir," ujar Eri, Selasa (15/7/2025).
Ditambahkan Eri, seorang Referee tidak hanya dituntut memiliki kemampuan manajerial dalam mengatur seluruh perangkat pertandingan, tetapi juga harus memiliki kebijaksanaan dan pengelolaan emosi yang baik agar dapat menyelesaikan protes yang timbul selama pertandingan dengan sebaik-baiknya.
"Selain itu tugas referee juga meliputi mengawasi jalannya pertandingan dan memastikan bahwa semua pemain mematuhi aturan bulutangkis, mengatur waktu pertandingan, termasuk waktu istirahat dan waktu antar set serta menangani protes dari pemain atau tim dan membuat keputusan yang adil, " terangnya.
Eri berharap, dengan semakin banyaknya tenaga referee yang profesional di Riau, maka kejuaraan-kejuaraan yang dilaksanakan semakin berkualitas. Selain itu, pengurus PBSI kabupaten/kota tidak lagi bergantung kepada pengurus provinsi untuk mendatangkan referee karena sudah punya referee sendiri.
Karena itu, ia mengajak para peserta penataran mengikuti secara serius dan fokus agar ilmu yang disampaikan tutor dari Pengurus Pusat PBSI dapat diserap secara maksimal.
seraya berharap akan banyak Referee Riau yang memiliki lisensi nasional.
Pada pelatihan pelatihan referee dan Tournament Planner kali ini PBSI Riau mendatangkan tutor dari PBSI, yakni Prof. Herman Subagja dan Dadang. ***