PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Ketua Komisi III DPRD Riau, Edi Basri, mendesak Gubernur Riau untuk segera mengambil langkah konkret dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Ia menilai potensi PAD di Riau masih sangat besar, namun belum dimaksimalkan secara optimal oleh pemerintah provinsi.
Pernyataan tegas itu disampaikan Edi usai mengikuti Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Riau di Balai Serindit, Jumat (2/5/2025).
Dalam situasi keuangan daerah yang mengalami defisit, Edi menekankan pentingnya inovasi dan terobosan dari jajaran eksekutif.
"Gubernur jangan mengeluh saja. Gubernur harus ada langkah konkret dalam meningkatkan penerimaan daerah. Kami ingin ada intensifikasi dan ekstensifikasi dalam tata kelola penerimaan," kata Edi Basri.
Politisi Gerindra asal Dapil Kampar ini menyoroti lemahnya manajemen internal dalam mengelola sumber-sumber pendapatan daerah.
Menurutnya, kondisi ini menghambat optimalisasi PAD yang seharusnya bisa memberikan kontribusi signifikan bagi keuangan daerah.
"Penerimaan daerah Provinsi Riau masih bisa ditingkatkan, tapi tata kelola internalnya belum terkontrol dengan baik," jelasnya.
Tak hanya itu, Edi juga meminta agar Gubernur Riau melakukan evaluasi terhadap para pejabat yang dinilai tidak mampu menggenjot pendapatan daerah.
Jika perlu, kata Edi, mereka diganti dengan pejabat yang lebih kompeten.
"Kalau mereka tidak mampu, Gubernur bisa mengganti orangnya," tegasnya.
Edi menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Riau harus mulai serius memburu potensi PAD dari berbagai sektor, seperti pajak daerah, retribusi, dan sumber pendapatan sah lainnya. Apalagi, pertumbuhan ekonomi Riau saat ini tercatat di bawah rata-rata nasional.
"Untuk itu, Gubernur Riau harus ada langkah konkret agar penerimaan daerah bisa meningkat," pungkasnya.