BATAM | SERANTAUMEDIA - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam mencatat inflasi Kota Batam secara tahunun (yoy) pada April 2025 sebesar 2,81 persen, atau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 2,53 persen.
Kepala BPS Kota Batam, Eko Aprianto mengatakan, inflasi tersebut dipicu oleh naiknya delapam indeks kelompok pengeluaran, di antaranya kelompok makanan, minuman dan tembakau, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.
"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada dua kelompok ini adalah cabai merah, santan segar, emas perhiasan, minyak goreng, sewa rumah, beras dan mobil," ujarnya, Sabtu (3/5/2025).
Eko melanjutkan, inflasi Batam secara bulanan (mtm) sebesar 0,38 persen, sementara inflasi Batam menurut tahun kalender (ytd) tercatat sebesar 1,39 persen.
"Beberapa komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi cukup besar yakni kopi bubuk, sigaret putih mesin (SPM), daging ayam ras, udang basah dan akamedi/ perguruan," ujarnya.
Adapun kelomlok pengeluaran yang mengalami penuruan atau memberikan andil deflasi yakni kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun sebesar 0,20 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,30 persen serta kelompok pendidikan sebesar 1,45 persen.
"Komoditas yang dominan memberikan andil deflasisi yakni sekolah menengah atas, angkutan udara, telur ayam ras, bawang merah, tomat, sabun mandi cair dan air kemasan," ujarnya.
Penulis: Irvan Fanani