PELALAWAN | SERANTAUMEDIA - Insiden mengejutkan terjadi di salah satu camp pekerja Perizinan Berusaha Pengusahaan Hutan (PBPH) di Pelalawan, ketika seekor harimau Sumatera mendadak masuk ke area tersebut pada Senin (13/1). Momen ini sempat direkam oleh para pekerja dan menjadi viral di media sosial.
Kejadian bermula saat seorang pekerja lupa menutup pintu pagar camp yang biasanya dikelilingi pagar terpal hitam.
Akibatnya, harimau Sumatera yang berada di sekitar wilayah jelajah alaminya berhasil masuk ke area camp.
Harimau itu sempat mengejar anjing dan ayam peliharaan sebelum akhirnya keluar melalui pintu yang sama.
“Kemunculan harimau ini diduga karena kelalaian menutup pagar camp, yang seharusnya menjadi penghalang utama,” ungkap Kabid Teknis BBKSDA Riau, Ujang Holisudin SHut, Kamis (16/1).
Setelah insiden tersebut, pihak perusahaan langsung melaporkan kejadian ke BBKSDA. Tim mitigasi perusahaan bergerak cepat dengan menenangkan warga, memberikan edukasi tentang langkah-langkah keselamatan, dan memeriksa area sekitar.
“Kami segera memasang kamera jebak untuk memantau keberadaan harimau. Selain itu, tim juga melakukan pengawasan dari menara api di dekat lokasi,” jelas Ujang.
Selama dua hari pemantauan, tim tidak lagi mendeteksi keberadaan harimau di sekitar camp. Sebagai langkah pencegahan tambahan, ternak di camp dievakuasi, dan warga diimbau untuk tidak memelihara hewan peliharaan di area kerja.
Untuk memastikan keselamatan pekerja, beberapa pegawai, termasuk perempuan dan anak-anak, sementara waktu dipindahkan ke camp permanen yang lebih aman. Setelah situasi dipastikan kondusif, aktivitas di camp kembali berjalan normal.
“Situasi saat ini sudah terkendali. Kami menginstruksikan pemegang izin untuk memperketat kontrol dan menerapkan SOP lebih disiplin, terutama terkait larangan memelihara ternak di dalam camp,” tegas Ujang.
Kejadian ini menjadi pengingat penting tentang perlunya menjaga koeksistensi antara manusia dan satwa liar, terutama di wilayah yang menjadi habitat alami harimau Sumatera.
BBKSDA menegaskan bahwa keberadaan harimau di wilayah tersebut menunjukkan bahwa ekosistem masih mendukung populasi mereka, tetapi upaya pencegahan konflik harus terus ditingkatkan.
“Keberadaan harimau Sumatera di sekitar area kerja mengingatkan kita untuk lebih waspada dan menghormati wilayah jelajah satwa liar ini,” tutup Ujang.