• Sat, Aug 2025

HIPMI Harus Jadi Garda Depan Pembangunan Ekonomi Nasional

HIPMI Harus Jadi Garda Depan Pembangunan Ekonomi Nasional


PEKANBARU, SERANTAU MEDIA  -  Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Akbar Buchari, menegaskan bahwa HIPMI harus mampu menjadi garda terdepan dalam pembangunan ekonomi daerah dan nasional. Hal ini disampaikannya pada acara pelantikan Badan Pengurus Daerah (BPD) HIPMI Riau periode 2025–2028. 

“HIPMI harus jadi garda terdepan sebagai mitra strategis pemerintah untuk bersama-sama membangun perekonomian nasional,” kata Akbar, Jumat (1/8/2025). 

Ia menyoroti pentingnya peran strategis HIPMI dalam menerjemahkan arah kebijakan pemerintah, sekaligus mengambil bagian aktif dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi melalui sinergi antara sektor swasta dan pemerintah. 

Akbar menilai bahwa pelantikan ini bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi awal komitmen bersama dalam memperkuat peran HIPMI sebagai mitra strategis pemerintah. 

“Saya yakin teman-teman yang dilantik tadi adalah orang-orang yang memiliki potensi untuk berelaborasi dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada,” tambahnya.

Menurutnya, dengan terbukanya ruang kerja sama dan dukungan dari Pemerintah Provinsi Riau, khususnya dari Gubernur Abdul Wahid, HIPMI Riau memiliki peluang besar untuk segera mengeksekusi berbagai program yang sejalan dengan agenda pembangunan.

“Dengan fasilitas yang sudah diberikan oleh Pak Gubernur kepada HIPMI, ini adalah peluang bagi teman-teman untuk segera mengeksekusi dan mengimplementasi kebijakan pemerintah. Bahu-membahu agar outputnya bisa terjadi peningkatan kontribusi dalam pembangunan perekonomian daerah,” terangnya. 

Momentum pelantikan ini, lanjutnya, harus dijadikan tonggak awal untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor. HIPMI diharapkan mampu menjalin kemitraan erat dengan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), BUMN, BUMD, serta sektor swasta lainnya. 

Salah satu tantangan besar yang disorot adalah target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen pada 2029 seperti yang dicanangkan Presiden Prabowo. Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baru mencapai 4,87 persen pada kuartal pertama 2025, Akbar menilai upaya akselerasi perlu dilakukan secara konsisten dan bertahap. 

“Karena indikator pertumbuhan ekonomi, selain konsumsi, goverment spending, juga ada investasi, serta ekspor-impor. Untuk meningkatkan ini semua, Pemerintah Pusat sudah membentuk Danantara. Ini momentum yang harus kita tangkap bersama-sama, agar para investor atau pengusaha bisa berkolaborasi dibagian yang sifatnya investasi strategis,” jelasnya. 

Lebih jauh, ia menyebut Provinsi Riau memiliki potensi besar di sektor migas, pertanian, dan perkebunan yang harus dikembangkan secara maksimal. Program-program nasional seperti Koperasi Merah Putih, makan bergizi gratis, hilirisasi industri, ketahanan pangan, hingga ketahanan energi, menurutnya tidak akan berjalan efektif tanpa kontribusi aktif dari kalangan pengusaha.

Untuk itu, Akbar berharap seluruh jajaran HIPMI mampu menangkap peluang dan menerjemahkan agenda pembangunan ke dalam aksi nyata. Ia ingin HIPMI menjadi kekuatan pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. ***