PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengambil langkah tegas dalam upaya penataan ruang kota dengan melarang keberadaan papan reklame di sepanjang Jalan Jendral Sudirman.
Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, menyatakan bahwa jalan protokol utama tersebut akan dijadikan jalur hijau demi menjaga estetika dan kebersihan visual kota.
"Kita mungkin, Jalan Sudirman ini kita tetapkan tidak ada lagi tiang baliho. Baik itu untuk pemerintah kota maupun untuk swasta. Supaya ini sebagai jalur hijau," ujar Agung Nugroho.
Langkah ini menjadi bagian dari kampanye besar-besaran Pemko Pekanbaru dalam menertibkan papan reklame ilegal yang menjamur di berbagai sudut kota, khususnya di jalan-jalan protokol.
Agung mengungkapkan, kebijakan ini selaras dengan arahan langsung Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Saat menghadiri retreat kepala daerah di Akademi Militer Magelang, Agung menerima instruksi untuk segera menindak reklame ilegal di wilayahnya.
"Sesuai dengan program Bapak Prabowo saat kami retreat kemarin, pulang tolong segera tertibkan. Mana yang tidak berizin, potong," tegas Agung.
Menurutnya, banyak tiang reklame di Pekanbaru yang tak lagi difungsikan dan hanya menyisakan besi berkarat yang merusak pemandangan kota. Tak hanya itu, mayoritas papan reklame tersebut juga diketahui telah habis masa izinnya pada tahun ini.
Namun, Agung tak menampik bahwa penertiban reklame bukan perkara mudah. Ia secara terbuka mengakui adanya oknum internal Pemko Pekanbaru yang terlibat dalam praktik backing papan reklame ilegal.
"Termasuk pegawai Pemko banyak yang membekingi baliho-baliho tersebut, sehingga ada beberapa pelemahan-pelemahan," ungkapnya blak-blakan.
Agung memastikan bahwa pihaknya tidak akan gentar menghadapi tantangan tersebut dan akan tetap melanjutkan upaya penertiban hingga tuntas.
Larangan papan reklame di Jalan Sudirman ini menjadi bagian dari visi Agung Nugroho untuk menjadikan Pekanbaru sebagai kota yang lebih tertib, bersih, dan nyaman.
Rencana penetapan Jalan Sudirman sebagai jalur hijau diharapkan menjadi simbol baru wajah kota Pekanbaru yang lebih modern dan tertata.
"Penataan ini penting, karena wajah kota itu dilihat dari jalan protokolnya," pungkas Agung.