• Sat, Oct 2025

Kawanan Beruang Madu Ganggu Aktivitas Warga Kuansing, Ini Langkah BKSDA

Kawanan Beruang Madu Ganggu Aktivitas Warga Kuansing, Ini Langkah BKSDA

Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi kembali dihebohkan dengan penampakan kawanan beruang madu di perkebunan sawit.


KUANSING | SERANTAUMEDIA - Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) kembali dihebohkan dengan penampakan kawanan beruang madu di perkebunan sawit. Kali ini, fenomena tersebut terjadi di kebun sawit milik warga Desa Pulau Busuk, Kecamatan Inuman.

Pada Sabtu (15/2/2025) siang, Enda, seorang warga setempat, melihat seekor beruang madu besar di kebun sawit yang terletak di belakang SMPN 2 Inuman.

"Pada Sabtu (15/2/2025) siang kemarin, saya lihat satu ekor di kebun sawit kami di belakang SMPN 2 Inuman. Sementara suami dan abang saya melihat tiga ekor di lokasi yang sama saat menggembala sapi pada sorenya," ujarnya, Minggu (16/2/2025).

Enda dan ibunya langsung melarikan diri dengan ketakutan begitu melihat keberadaan beruang tersebut.

"Melihat beruang besar itu, kami pun langsung lari ketakutan," lanjutnya.

Enda berharap, instansi terkait segera menangkap kawanan beruang madu tersebut dan mengembalikannya ke habitat aslinya untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

"Selagi belum tertangkap, kami tidak tenang. Kami berharap instansi terkait segera menangkap beruang-beruang itu," tambah Enda.

Camat Inuman, Zamri, mengimbau agar masyarakat Desa Pulau Busuk tetap waspada terhadap kemunculan beruang di sekitar kebun mereka.

Mengingat beruang madu biasanya hidup di kawasan hutan, kemungkinan besar mereka akan berpindah ke desa lain dalam mencari makanan.

"Saya minta warga yang akan ke kebun agar tidak pergi sendiri. Jika perlu, jangan pergi ke kebun dulu demi keselamatan warga," kata Zamri.

"Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak BKSDA untuk menangani kasus ini," lanjutnya.

Tidak hanya di Desa Pulau Busuk, fenomena penampakan beruang madu juga pernah terjadi di wilayah lain di Kuansing.

Pada Minggu (14/7/2024), warga Desa Kampung Baru, Kecamatan Sentajo Raya, juga dihebohkan dengan kemunculan seekor beruang madu berukuran besar yang memasuki pekarangan rumah salah satu warga sekitar pukul 21.00 WIB.

Pj Kepala Desa Kampung Baru, Wandi Gunawan, menceritakan bagaimana kehadiran beruang tersebut membuat seluruh rumah menjadi histeris.

"Beruang itu masuk ke pekarangan rumah pada malam hari. Begitu pemilik rumah keluar, beruang itu langsung lari ke kebun sawit," ujar Wandi.

Menanggapi hal ini, petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, Resort Petai, Siswiyono, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan upaya untuk menangkap beruang tersebut dengan memasang perangkap. Namun, hingga kini beruang madu tersebut belum berhasil ditangkap.

"Perangkap sudah dipasang, namun beruang tersebut belum terjerat. Kami akan terus memantau dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini," kata Siswiyono.

Dengan adanya beberapa penampakan beruang madu di berbagai lokasi, pihak berwenang mengimbau agar masyarakat tetap waspada, terutama saat berada di kebun atau lahan perkebunan.

Keberadaan beruang madu yang tiba-tiba muncul di tengah pemukiman atau perkebunan ini menambah kekhawatiran warga tentang potensi gangguan atau ancaman terhadap keselamatan.

Kehadiran beruang madu ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih menjaga kelestarian hutan dan habitat satwa liar.

Diharapkan, beruang tersebut dapat segera dikembalikan ke alam bebas dan warga dapat kembali beraktivitas dengan aman.