PERAWANG, SERANTAU MEDIA - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi ancaman serius di Provinsi Riau, terutama saat musim kemarau melanda. Namun di balik tantangan ini, PT Arara Abadi, unit usaha APP Group, menunjukkan komitmen luar biasa dalam pengendalian dan penanggulangan karhutla melalui pendekatan Integrated Fire Management (IFM). Strategi ini mencakup empat pilar utama: Pencegahan, Persiapan, Deteksi Dini, dan Respon Cepat.
Dalam hal pencegahan, persiapan dan deteksi dini, PT Arara Abadi memperkuat pengawasan karhutla dengan membangun Situation Room Perawang, Siak. Di tempat ini, anggota Tim Fire Operation Management (FOM) memantau kondisi lahan konsesi yang berada di 26 distrik.
Proses pemantauan dilakukan lewat CCTV dan menara pantau di setiap distrik. Setidaknya ada 100 menara pantau setinggi hingga 30 meter dan belasan kamera CCTV untuk memantau apakah telah terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Menurut FOM Head PT. Arara Abadi, Richard Sihombing didampingi Deputi Head FOM, Decha, kamera CCTV dan menara pantau tersebut mampu menjangkau hingga radius 10 Km. Artinya, 10 Km lokasi disekeliling CCTV dan menara pantau dipastikan terus dipantau 24 jam.
"Kamera CCTV ini bisa sampai ke radius 10 Km dari lokasi distrik kami. Sama dengan pemantauan lewat menara itu juga sampai 10 Km karena kita siapkan teropong," tambah Decha, Selasa (10/6/2025).
Ditambahkannya, selain memantau pakai CCTV dan menara, PT Arara Abadi unit Usaha APP Group juga melakukan patroli rutin. Patroli dilakukan dengan helikopter dan drone yang memberi laporan secara real time.
"Drone dan helikopter ini disiapkan untuk pemantauan daerah rawan. Jadi kami ke lokasi memantau langsung situasi untuk dilaporkan dan update dengan data milik BMKG," kata Decha.
Dalam hal terjadi kebakaran hutan dan lahan Tim FOM segera melakukan tindakan yang cepat dan terukur melalui aksi Tim pemadam yang sudah terlatih dan tersertifikasi.
Secara rutin personil Tim Pemadam ini mendapatkan pelatihan secara teori dan praktik, mencakup materi dasar pemadaman karhutla, Incident Command System (ICS), kepemimpinan, komunikasi, strategi pemadaman, keselamatan, serta teknik naik-turun helikopter (boarding/unboarding). Latihan fisik dan pelatihan mental juga menjadi bagian penting untuk meningkatkan kesiapan personel.
Bagi Regu Pemadam Kebakaran (RPK) PT Arara Abadi, berjibaku memadamkan api sudah menjadi rutinitas. Di unit operasional Siak misalnya, para personel RPK bersiaga 24 jam penuh, siap diterjunkan kapan saja titik api terdeteksi—baik di dalam konsesi maupun hingga 5 kilometer di luar wilayah konsesi.
"Pemadaman ini sebenarnya bermain dengan waktu. Semakin lama petugas sampai, maka lahan terbakar semakin luas, maka harus secepat mungkin pemadaman dilakukan," kata Richard.
Jika areal yang terbakar sudah terlanjur meluas, maka Tim RPK terpaksa harus bermalam di lokasi kebakaran. Untuk menjamin keselamatan personel RPK di lapangan, perusahaan juga memberikan bekal makanan lengkap. Sehingga petugas yang melakukan pemadaman siap siaga di lokasi jika api belum padam dan tidak bisa pulang.
Dalam menjalankan tugasnya, ungkap Decha, tim pemadam dilengkapi dengan sejumlah peralatan seperti nozzle tombak gambut Sambunesia hingga mesin pompa berkapasitas besar yang dilengkapi alat pendukung lain. Ada pula flapper, cangkul, sekop, pulaski hingga kompas dan GPS.
Komitmen yang sangat besar dalam mengatasi Karhutla juga diperlihatkan perusahaan dengan menyediakan helikopter untuk memadamkan kebakaran lahan.

Saat ini, kata Richard, perusahaan memiliki satu unit helikopter Bell 412. Selain untuk membawa personil ke lokasi kebakaran dan membawa logistik, heli Bell 412 juga dapat digunakan untuk water boombing dengan membawa bucket air sebanyak 2.000 liter.
"Perusahaan juga punya dua unit helikopter Kamov produksi negara Rusia dengan kapasitas membawa bucket water boombing sebanyak 5.000 liter, " jelasnya.
Helikopter PT Arara ini, dapat membantu penanganan Karhutla di seluruh distrik yang ada karena setiap distrik sudah disediakan Helipad. "Selain itu di setiap distrik juga kami standby- kan bahan bakar avtur sebanyak 4 drum, sehingga heli dapat beroperasi secara maksimal," terang Richard.
Ia menambahkan, dengan adanya sarana helikopter ini, PT Arara Abadi selalu aktif mendukung operasi pemadaman udara serta terlibat dalam Satgas Pencegahan dan Penanganan Karhutla di tingkat provinsi dan kabupaten.
Dengan kombinasi teknologi, pelatihan SDM, kolaborasi lintas sektor, dan kesiapsiagaan 24 jam, PT Arara Abadi menunjukkan bahwa upaya pengendalian karhutla bukan sekadar kewajiban, tetapi bagian dari komitmen jangka panjang untuk melindungi hutan Indonesia. Sebuah teladan bahwa menjaga lingkungan butuh dedikasi, keberanian, dan strategi yang tepat.***