• Wed, Dec 2025

La Nina Melemah, BMKG Perkirakan Cuaca Indonesia Kembali Normal 2026

La Nina Melemah, BMKG Perkirakan Cuaca Indonesia Kembali Normal 2026

Ilustrasi Lalina/net


JAKARTA, SERANTAU MEDIA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena La Nina di Indonesia akan berakhir pada akhir kuartal I 2026 dan kembali ke fase netral. 

Saat ini, Indonesia masih dipengaruhi La Nina lemah yang berdampak pada peningkatan curah hujan.

Dilansir media Indonesia, Deputi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menyampaikan, secara klimatologis El Nino dan La Nina umumnya berakhir pada akhir kuartal pertama setiap tahun. 

Untuk 2026, BMKG memperkirakan La Nina bertahan pada Januari–Maret, lalu beralih ke kondisi netral pada periode Maret–Mei.

BMKG juga memastikan El Nino tidak terjadi pada 2026, berbeda dengan periode 2023–2024. Dampaknya, suhu udara nasional 2026 diperkirakan lebih rendah dibanding 2024, dengan suhu rata-rata tahunan berada di kisaran 25–29 derajat Celsius.

Dari sisi curah hujan, sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi menerima 1.500–4.000 milimeter per tahun, dengan sifat hujan normal berdasarkan klimatologi 1991–2020. Meski demikian, BMKG mengingatkan bahwa hujan normal tetap berpotensi memicu banjir dan longsor, terutama saat puncak musim hujan.

BMKG menegaskan, potensi cuaca ekstrem masih perlu diwaspadai pada Januari–Maret 2026. Untuk itu, BMKG terus memperkuat sistem peringatan dini berbasis dampak (impact-based forecasting) agar masyarakat memahami tidak hanya intensitas hujan, tetapi juga risiko yang ditimbulkan.

Selain fenomena La Nina dan El Nino, BMKG menilai perubahan iklim jangka panjang menjadi tantangan utama, ditandai dengan tren kenaikan suhu dan kelembapan udara yang berdampak pada kesehatan, ekosistem, dan ketahanan wilayah.***