BENGKALIS, SERANTAU MEDIA - Antrean panjang kendaraan masih terlihat di pelabuhan penyeberangan dari Pulau Bengkalis menuju daratan. Waktu tunggu antara trip pertama ke trip kedua bisa mencapai dua jam. Kondisi ini disebabkan oleh berkurangnya armada kapal yang beroperasi.
Kepala Bidang Pelayaran Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis, Edi Kurniawan, menjelaskan bahwa saat ini salah satu kapal, yakni KMP Swarna Putri, baru saja selesai menjalani proses docking, namun mengalami kerusakan setelah kembali beroperasi.
“Perbaikan sudah dilakukan sejak kemarin, tetapi ada satu alat yang tidak tersedia di Bengkalis. Pihak kapal sedang menunggu pengiriman suku cadang dari pusat,” ujar Edi Kurniawan, Sabtu (11/10/2025).
Edi menambahkan, pihaknya masih menunggu konfirmasi dari perusahaan kapal terkait waktu pasti kapan kapal tersebut bisa kembali beroperasi.
“Setelah kami konfirmasi, mereka belum mendapatkan suku cadang yang dibutuhkan. Namun jika alat itu tiba, proses pemasangan tidak akan memakan waktu lama,” jelasnya seperti dilansir RRI.
Saat ini, jumlah pengguna jasa penyeberangan masih sekitar 50 persen, dengan puncak kepadatan terjadi pada siang hingga sore hari. Sementara di penyeberangan Sei Pakning, antrean kendaraan besar seperti truk sempat mengular hingga keluar area pelabuhan, bahkan ada truk yang harus menunggu hingga 34 jam sebelum bisa diseberangkan.
Sebelumnya, organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bengkalis kembali menyoroti kondisi pelayanan kapal penyeberangan Roro Bengkalis–Pakning yang semakin memprihatinkan.
Ketua PMII Bengkalis, Syahrul Mizan, menilai kondisi ini sebagai bukti nyata dari lemahnya manajemen transportasi publik di bawah kendali Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis.
“Kami berkali-kali mengingatkan pemerintah daerah dan Dinas Perhubungan bahwa sistem transportasi laut kita sedang darurat. Janji perbaikan pasca aksi mahasiswa bulan lalu terbukti tidak dijalankan. Kini masyarakat kembali menjadi korban,” tegas Syahrul.***