SIAK, Serantaumedia.id - Cuaca panas yang cukup ekstrem 3 bulan terakhir di Riau ternyata tidak mematahkan semangat Andrianto menanam semangka non biji di lahan PPKM milik PT Indah Kiat Pulp and Paper Perawang.
Selama 59 hari masa tanam Semangka jenis Amara dilaluinya tanpa setetespun air hujan membasahi lahan seluas lebih kurang 1 hektar yang dikelolanya.
Tak tanggung-tanggung, terhitung lebih dari 9 ton buah semangka non biji kualitas super berhasil di panennya.
Panen kali ini merupakan panen ketiga kalinya selama ia menjadi Petani Binaan PT IKPP Perawang Mill. Panen kali ini menurutnya cukup memuaskan.
"Alhamdulillah pak, kita bisa lalui masa tanam dengan cuaca yang ekstrem ini dengan hasil panen semangka lebih dari 9 ton pak," ungkap Andrianto kepada Serantaumedia.id Selasa 29 Juli 2025.
Ia mengaku hampir putus asa melihat kondisi cuaca panas yang begitu menyengat sejak awal mulai menebar bibit semangka. Namun dengan berbagai pengetahuan dan informasi dari berbagai narasumber yang ia peroleh, dirinya berhasil mengatasi kendala cuaca ekstrem untuk tanaman semangka.
"Takutnya gagal panen kemaren pak, tapi Alhamdulillah banyak juga yang kasi masukan, saya juga coba bertanya dengan orang-orang pertanian lainnya kemudian saya coba praktekkan langsung, syukur Alhamdulillah berhasil juga," jelasnya.
Selain itu, Andrianto juga bersyukur dengan adanya kolam di PPKM milik PT IKPP yang merupakan sumber air utama saat ia mengairi tanaman semangkanya di selama masa tanam.
"Untungnya ada kolam yang cukup besar di PPKM milik PT IKPP itu, sehingga kami para petani binaan dapat menyirami tanaman kami meski hujan tak kunjung membasahi lahan pertanian kami," ujatnya.
Andrianto juga mengatakan, saat proses menanam semangka itu, ia telah menghabiskan banyak pupuk. Pupuk yang digunakannya juga tidak satu jenis melainkan 5 jenis pupuk.
"Wah kalau untuk pupuk kita harus royal untuk hasil yang maksimal pak, saya pakai dari Pupuk Kandang, Pupuk NPK, Za, Pupuk Dolomit dan TSP perawatan yang paling utama disaat cuaca ekstrem itu adalah air yang melimpah," katanya.
Petani binaan PT IKPP Perawang Mill itu juga mengaku hasil panennya sudah hampir habis karena banyaknya permintaan pasar. Mulai dari warga, pedagang buah dan karyawan-karyawan yang bekerja di wilayah operasional PT IKPP Perawang.
"Alhamdulillah tinggal beberapa ratus kilo lagi ini pak, dan di rumah ada setumpuk lagi, udah habis di beli langganan kita pak," sebutnya.
Ia menjual semangka hasil panennya menggunakan mobil pick up tepat di depan halaman kantor bank sinarmas atau di depan gerbang utama PT IKPP Perawang.
Dari pantauan awak media, lapak dagangannya tak pernah sepi didatangi pembeli yang melintas di depan gerbang Koorporasi kertas terbesar di Asia Tenggara itu.
Ia menjual semangka hasil panennya cukup murah, yakni diharga 5.500 rupiah. Semangka yang dijualnya pun memiliki berbagai ukuran. Semangka yang kecil dengan berat per buah nya mencapai 2 kilogram sementara semangka yang berukuran besar berat per buahnya mencapai 8 kilogram.
Atas hasil panen dengan proses tanam yang begitu menguras tenaga dan fikiran itu, ia berpesan kepada para petani lainnya agar tetap semangat dan harus terus belajar dan sabar demi hasil panen yang memuaskan.
"Kita tidak bisa menyalahkan cuaca, tentu kita cari solusi dari kekurangan saat kita memulai menebar bibit tanaman yang ingin kita tanam, sabar, semangat dan selalu belajar kepada orang-orang yang berpengalaman itu adalah yang paling utama, agar hasil panen kita tidak sia-sia," pesannya.
Ia juga mengucapkan ribuan terimakasih kepada PT IKPP Perawang yang telah membantunya sejak ia mulai menjadi petani binaan CSR PT IKPP hingga sekarang ia bisa terus mengembangkan berbagai tanaman Hortikultura dan melon.
"Terimakasih saya yang paling besar itu kepada pihak PT IKPP, yang dari awal memberikan kesempatan saya menjadi petani binaan, pinjaman modal bahkan hingga sekarang saya juga diberikan izin tempat untuk menjual hasil panen saya, semoga cerita saya ini juga kedepannya bisa menjadi motivasi bagi petani binaan PT IKPP lainnya," ungkapnya.
Sementara itu, pimpinan PT IKPP Perawang, Hassanudin The melalui Manager Public Affair PT IKPP Perawang Armadi SE,ME, mengatakan pihaknya turut senang melihat perkembangan dan berhasilnya Pak Andrianto yang terus mengembangkan potensi pertanian Hortikulturanya dengan hasil panen yang dapat menambah perekonomian.
"Luar biasa pak Andrianto ini, hanya selang belasan hari usai memanen buah melon supernya, sekarang udah panen lagi buah semangka, tentu kami sangat bangga dengan capaian yang di raih Petani binaan kita ini," ungkap Armadi.
Pimpinan Public Affair PT IKPP Perawang itu juga mengatakan semangat dan kerja keras yang ditunjukkan oleh pak Andrianto ini patut diapresiasi. Pasalnya, ia tak pernah menyerah untuk mencapai hasil yang ingin diraihnya.
"Cuaca panas ektrem saja tak dapat meleburkan semangatnya meraih hasil panennya, tentu beliau ini punya tekad yang begitu besar sehingga ia berhasil melalui rintangan selama masa tanam hingga meraih hasil panen yang memuaskan," sebutnya.
Armadi pun berharap, Pak Andrianto dapat menjadi contoh bagi para petani lainnya, dalam mengembangkan sektor pertanian di Kecamatan Tualang, dan dapat menjadi petani Hortikultura sukses dari Kecamatan yang berjuluk Kota Industri.
"Semoga kedepannya pak Andrianto semakin sukses dan menjadi contoh bagi para petani lainnya, dan dari kisah pak Andrianto ini kedepannya akan terus lahir petani-petani terbaik dari Kecamatan Tualang," harapnya.
Armadi juga mengatakan, PT IKPP Perawang akan terus berkomitmen dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan.
"Pemberdayaan masyarakat di sektor pertanian ini merupakan bentuk komitmen PT IKPP terhadap masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan. Tentunya perusahaan akan terus mendorong para petani ini untuk terus dapat mengembangkan hasil panennya sehingga akan terus lahir, petani-petani yang dapat mengembangkan perekonomian kedepannya," pungkasnya.***

-
-
-
Kapolda Riau Buka Pendidikan Siswa Bintara Polri TA 2025-2026 di SPN Polda Riau
30 Jul, 2025 26 views
Your experience on this site will be improved by allowing cookies
Cookie Policy