SERANTAUMEDIA | Batam – Rencana pembentukan Migrant Center di Batam membuka optimisme baru bagi masyarakat Kepulauan Riau yang ingin bersaing di pasar kerja internasional. Hal itu mengemuka dalam rapat koordinasi yang digelar Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kepri di Batam Tourism Polytechnic, Kamis, 18 September 2025.
Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah (BPPD) Kepri, Doli Boniara, menyebut pusat layanan ini akan menjadi wadah penting bagi calon pekerja migran. “Rapat tersebut menghasilkan keputusan yang benar-benar dirasakan masyarakat, khususnya generasi muda Kepri yang ingin mencari peluang kerja di luar negeri. Harapan kita, ke depan ada jaminan perlindungan sekaligus peningkatan kompetensi,” ujar Doli.
Selain BPPD Kepri, rapat turut melibatkan berbagai instansi, mulai dari Dinas Tenaga Kerja Provinsi, Disnaker Batam dan Tanjungpinang, Balai Latihan Kerja, akademisi, hingga pihak swasta. Agenda utama membahas koordinasi antarlembaga dan penguatan akses informasi bagi pekerja migran maupun calon pekerja dari daerah perbatasan.
Doli menegaskan kehadirannya bukan sekadar simbolis. “Tujuan utama saya hadir adalah memperjuangkan agar masyarakat kita tidak hanya diberangkatkan sebagai pekerja, tapi juga diberdayakan dengan pelatihan dan keterampilan, sehingga mereka siap bersaing secara global,” katanya.
Ia menambahkan, Migrant Center akan menjadi terobosan konkret dalam meningkatkan kualitas dan perlindungan tenaga kerja asal Kepri. Posisi strategis provinsi ini yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia disebut sebagai peluang sekaligus tantangan.
Dengan adanya pusat layanan terpadu, pemerintah berharap mobilitas tenaga kerja tidak hanya aman, tetapi juga memberi nilai tambah bagi perekonomian daerah.