• Fri, Sep 2025

Pemkab Bintan dan Kedubes Australia Bahas Kerja Sama Kemaritiman

Pemkab Bintan dan Kedubes Australia Bahas Kerja Sama Kemaritiman


BINTAN, SERANTAU MEDIA - Tim Kedutaan Besar Australia melakukan kunjungan resmi ke Kabupaten Bintan bertempat di ruang pertemuan, Bandar Seri Bentan. Kunjungan ini dalam rangka membahas potensi kerja sama di sektor kemaritiman antara Indonesia dan Australia.

Rombongan Kedubes Australia terdiri dari Esther Perry selaku Political Counselor, Ryan Cunningham (Political Secretary 1st), Amira Febriyanti (Research Officer), serta Lulu Wardhani dan Ria Fitriana dari James Cook University. 

Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan workshop kemaritiman yang digelar sebelumnya oleh James Cook University bekerja sama dengan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH).

Workshop tersebut menyasar organisasi kemasyarakatan di Bintan, termasuk kelompok nelayan, pegiat konservasi, dan pelaku wisata bahari. Adapun isu yang dibahas mencakup konservasi penyu, pelestarian terumbu karang, serta penanganan limbah minyak di perairan.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas peluang kolaborasi untuk memperkuat pengelolaan wilayah maritim yang berkelanjutan. Salah satu isu utama yang menjadi perhatian adalah tantangan lingkungan laut dan keberlangsungan mata pencaharian masyarakat pesisir.

Esther Perry menyampaikan apresiasi atas langkah-langkah yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Bintan dalam mengembangkan sektor kemaritiman. Ia juga menegaskan pentingnya menjalin kerja sama lanjutan sebagai bagian dari hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia.

“Kami ingin terus menjajaki potensi kolaborasi di bidang kelautan, termasuk dalam konservasi dan pengembangan pariwisata bahari,” kata Esther Perry, Rabu (17/9/2025).

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bintan menyambut baik inisiatif kerja sama tersebut. Dalam sambutannya, Bupati Bintan Roby Kurniawan menyatakan kesiapan daerahnya untuk menjadi mitra strategis dalam pengembangan sektor maritim.

“Lebih dari 90 persen wilayah kami adalah laut, dan kami percaya kolaborasi seperti ini sangat penting untuk arah kebijakan ke depan,” Ia menambahkan.

Pertemuan ini diharapkan menjadi awal dari kerja sama yang lebih luas, baik dalam bentuk diskusi mendalam, program bersama, hingga proyek pembangunan berbasis potensi kelautan. Fokus utamanya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat serta pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan..(rri/net)