PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Pemprov Riau telah resmi membentuk Komando Satuan Tugas (Satgas) Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi.
Pembentukan ini tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur Riau Nomor: Kpts. 3823/XII/2024 dan menjadi respons terhadap cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut.
Langkah ini mengikuti penetapan status siaga bencana hidrometeorologi yang telah dilakukan oleh beberapa kabupaten, seperti Kepulauan Meranti, Rokan Hulu (Rohul), dan Indragiri Hulu (Inhu).
"Satgas Siaga Darurat ini dibentuk agar proses penanggulangan bencana dapat dilakukan secara lebih terkoordinasi dan terarah," jelas Kalaksa BPBD dan Damkar Riau, M Edy Afrizal, Rabu (15/1/2025).
Menyusul curah hujan yang tinggi selama sebulan terakhir, beberapa daerah di Riau telah terdampak banjir. Sebagai tindakan preventif, Pemprov Riau telah menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi pada 5 Desember 2024.
Status ini akan berakhir pada 31 Januari 2025, namun Edy Afrizal menegaskan bahwa jika hujan masih intens dan banjir terus terjadi, status tersebut bisa diperpanjang.
"Untuk masa penetapan status siaga bencana mulai 5 Desember 2024 sampai 31 Januari. Namun, kita akan terus memantau kondisi cuaca dan wilayah terdampak. Jika diperlukan, perpanjangan status siaga bisa saja dilakukan," ujarnya.
Pembentukan Satgas Siaga Darurat diharapkan dapat memperlancar komunikasi dan koordinasi antarinstansi yang terlibat, baik dari TNI/Polri hingga dinas terkait lainnya.
“Dengan adanya satgas ini, kita bisa lebih mudah dalam melakukan koordinasi dan mengambil langkah-langkah cepat dalam penanggulangan bencana," tambah Edy Afrizal.
Keberadaan satgas ini juga bertujuan untuk memperkuat jaringan mitigasi bencana di tingkat daerah dan memastikan bantuan bisa segera diberikan kepada warga yang terdampak.
Sebagai bentuk respons cepat, Satgas ini akan berfokus pada daerah yang rawan banjir, mengingat perubahan cuaca yang semakin tidak terduga.
Pemprov Riau berharap, dengan adanya langkah-langkah cepat dan terstruktur ini, masyarakat dapat lebih terjamin keselamatannya dan kerugian akibat bencana bisa diminimalkan.