SERANTAUMEDIA - Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menanggapi perdebatan yang sedang berlangsung mengenai kemungkinan penggunaan zakat untuk mendanai program pemberian makanan sekolah berskala besar, dengan mengatakan bahwa pemerintah siap bekerja dengan anggaran negara yang telah mereka alokasikan.
Dalam Islam, umat Islam harus menyumbangkan sebagian kekayaan mereka kepada orang miskin dan tujuan amal lainnya dalam praktik yang lebih dikenal sebagai zakat.
Indonesia adalah negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia, sehingga menjadikan zakat sebagai kumpulan uang yang besar.
Prabowo ingin memberi makan anak-anak sekolah dan ibu hamil di seluruh negeri dengan makanan bergizi untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat.
Namun, program semacam itu -- yang telah diluncurkan minggu lalu -- membutuhkan upaya logistik dan pendanaan yang besar.
Awal minggu ini, Ketua DPRD Sultan B Najamuddin mengusulkan agar Indonesia dapat menggunakan zakat untuk mendanai program makan gratis Prabowo.
Pendapat terbagi atas kemungkinan pendanaan zakat. Kepala Staf Kepresidenan AM Putranto menyebut gagasan itu sangat memalukan.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengatakan badan itu tidak keberatan dengan penggunaan zakat selama mereka dapat memastikan bahwa uang itu digunakan untuk menyiapkan makanan bagi anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah. Saat perdebatan memanas, Prabowo akhirnya mengungkapkan pendapatnya.
"Ya, sudah ada yang mengurus bagaimana zakat itu disalurkan," kata Prabowo di Jakarta, Kamis, merujuk pada Baznas.
Prabowo mengatakan, "Namun pemerintah siap untuk melaksanakan program [makanan bergizi gratis] ini. Anak-anak Indonesia harus memiliki akses terhadap makanan bergizi tahun ini.”
Presiden mengatakan akan membuka pintu bagi pemerintah daerah, termasuk gubernur dan bupati, untuk mendanai program tersebut. “Kami terbuka bagi siapa saja yang ingin mendukung [program makan gratis], asalkan efisien, tepat sasaran, dan tidak bocor.”
Pemerintah telah memutuskan bahwa mereka tidak akan menghabiskan lebih dari Rp 71 triliun (sekitar $4,3 miliar) untuk program makan gratis pada tahun anggaran 2025.
Pemerintah meluncurkan program pemberian makanan gratis di sekolah yang menghabiskan banyak anggaran belum lama ini dengan sekitar 570.000 anak yang diberi makan pada hari pertama. Indonesia menargetkan untuk memberi makan 15 juta orang, termasuk ibu hamil, pada akhir tahun ini.
Makanan padat gizi tersebut pada akhirnya akan menjangkau 82,9 juta orang pada tahun 2029. *** (dmh)