TANJUNGPINANG | SERANTAUMEDIA - Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), mencatat penurunan jumlah penumpang selama periode Natal 2024.
Berdasarkan data dari Angkasa Pura (AP) Indonesia, total penumpang yang datang dan berangkat melalui bandara ini mencapai 6.811 orang selama 18-26 Desember 2024. Angka ini menunjukkan penurunan 4,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai 7.162 penumpang.
Airport Commercial Departemen Head AP Indonesia Cabang Bandara RHF, Rahmat Syukron, menyebutkan bahwa jumlah penumpang terbagi menjadi 3.682 kedatangan dan 3.219 keberangkatan.
"Puncak arus mudik sebelum Natal terjadi pada tanggal 19 Desember 2024, dengan pergerakan sebanyak 911 penumpang," ungkap Rahmat dalam keterangannya di Tanjungpinang, Kamis (26/12).
Rahmat menjelaskan bahwa salah satu faktor utama penurunan jumlah penumpang adalah minimnya event di Tanjungpinang selama periode libur Natal. Hal ini berdampak pada berkurangnya daya tarik wisatawan untuk mengunjungi kota berjuluk "Kota Gurindam" tersebut.
"Kondisi ini memengaruhi minat pengunjung untuk datang ke Tanjungpinang, sehingga jumlah penumpang pun menurun dibandingkan tahun sebelumnya," ujar Rahmat.
Meskipun terjadi penurunan, Rahmat memprediksi jumlah penumpang akan kembali meningkat menjelang pergantian Tahun Baru 2025.
"Kami memperkirakan puncak arus penumpang di Bandara RHF akan terjadi pada H-2 Tahun Baru, yakni 30 Desember 2024, dengan pergerakan sekitar 750 penumpang," tambahnya.
Saat ini, Bandara RHF Tanjungpinang melayani tiga maskapai penerbangan dengan rute utama ke Jakarta, yakni Batik Air, Garuda Indonesia, dan Citilink, yang beroperasi setiap hari.
Selain itu, terdapat layanan penerbangan antarpulau oleh Susi Air ke Dabo Singkep, Tambelan, dan Letung dengan jadwal tiga kali seminggu.
Rahmat memastikan seluruh fasilitas dan pelayanan di Bandara RHF siap mendukung kenyamanan penumpang selama libur Natal dan Tahun Baru.
"Kami pastikan kesiapan pelayanan dan fasilitas di Bandara RHF guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi para penumpang," tutupnya.
Penurunan jumlah penumpang menjadi evaluasi bagi pemangku kebijakan setempat untuk meningkatkan daya tarik Tanjungpinang sebagai destinasi wisata. Dengan adanya potensi lonjakan pada akhir tahun, sinergi antara sektor pariwisata dan transportasi diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kepulauan Riau.
