• Sat, Aug 2025

Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,75 Persen

Bank Indonesia Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,75 Persen

Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen selama rapat kebijakan pada bulan Januari, menandai penurunan pertama dalam empat bulan.


SERANTAUMEDIA - Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen selama rapat kebijakan pada bulan Januari, menandai penurunan pertama dalam empat bulan. 

Bank sentral juga menurunkan suku bunga fasilitas simpanan menjadi 5 persen dan suku bunga fasilitas pinjaman menjadi 6,5 persen, dalam sebuah langkah yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengendalikan inflasi.

"Keputusan ini sejalan dengan prospek inflasi yang tetap rendah pada tahun 2025 dan 2026, yang diperkirakan tetap dalam kisaran sasaran 2,5 persen, stabilitas nilai tukar rupiah, dan perlunya dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam jumpa pers di Kantor Pusat BI, Rabu.

Pemangkasan terbaru ini menyusul penurunan suku bunga BI pada September 2024 dari 6,25 persen menjadi 6 persen, karena bank sentral mempertahankan suku bunga acuan pada 6 persen selama empat bulan berturut-turut.

Untuk lebih memacu pertumbuhan, BI akan melanjutkan kebijakan makroprudensial yang akomodatif dengan meningkatkan insentif likuiditas bagi perbankan. 

Langkah-langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kredit dan pembiayaan ke sektor-sektor prioritas seperti usaha kecil dan menengah (UKM) dan inisiatif ekonomi hijau dengan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian.

Kebijakan sistem pembayaran juga akan difokuskan untuk mendukung pertumbuhan, khususnya di bidang perdagangan dan UKM, melalui penguatan infrastruktur pembayaran dan perluasan adopsi pembayaran digital, kata BI.

“Bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran akan memastikan stabilitas sekaligus memperkuat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” kata Perry.

Pemangkasan suku bunga ini dilakukan di tengah ekspektasi beragam dari para ekonom. Hosianna Evalita Situmorang, ekonom Bank Danamon, telah mengantisipasi BI akan mempertahankan suku bunganya pada 6 persen pada bulan Januari, dengan mengacu pada kondisi ekonomi global dan sikap kebijakan Federal Reserve AS.

“Prakiraan suku bunga tetap di angka 6 persen, konsisten dengan perkembangan ekonomi global dan penguatan dolar AS,” kata Situmorang, seraya menunjuk Indeks Dolar (DXY) yang mencapai 109.

Ke depannya, Situmorang memperingatkan bahwa ruang BI untuk pemangkasan suku bunga lebih lanjut pada tahun 2025 dapat terbatas, terutama mengingat potensi dampak kebijakan perdagangan AS di bawah mantan Presiden Donald Trump. Dolar yang lebih kuat dapat menekan mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.

“Namun, jika rupiah bertahan relatif baik, kita mungkin melihat penurunan suku bunga pada paruh kedua tahun 2025,” tambahnya.

Keputusan bank sentral ini menyoroti mandat gandanya dalam menjaga stabilitas sekaligus mendukung pertumbuhan, saat Indonesia menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan upaya pemulihan domestik. *** (dmh)