JAKARTA, SERANTAU MEDIA - Indonesia kembali kehilangan pesepak bola legendaris. Roni Pasla kiper hebat Timnas Indonesia, wafat dalam usia 79 tahun di RS Pertamina pada hari Senin (24/11/2025) pukul 01.26 WIB.
Rencananya, jenazah akan berangkat dari rumahnya di Jakarta Timur hari ini pukul 10.00 WIB untuk disemayamkan di Gereja Evangelis di Jakarta Pusat.
Ia kemudian akan dikebumikan pada hari Selasa (25/11/2025) di pemakaman Pondok Kelapa. Ronny Pasla memiliki enam orang anak dan tujuh orang cucu.
Dikutip dari Republika, Ronny yang lahir 15 April 1947 awalnya adalah pemain tenis, bahkan sempat akan mewakili Sumatera Utara di PON ke-6 sebelum ajang ini dibatalkan, dan sempat jadi juara di Kejuaraan Nasional Tenis tingkat Junior di Kota Malang pada tahun 1967.
Tahun itu ia banting setir menjadi kiper di PSMS Medan, sebelum kemudian sempat membela Persija Jakarta dan Indonesia Muda.
Di Timnas Indonesia, ia jadi kiper utama di era 1970-an, menggantikan pendahulunya, Yudo Hadianto.
Bersama Garuda, Ronny Pasla mampu juara pada Turnamen Merdeka 1969, Pesta Sukan Cup Singapura tahun 1972, dan Aga Khan Gold Cup tahun 1967.
Salah satu momen paling dikenang adalah saat Santos FC melakoni tur Asia pada 1972, termasuk melawan Indonesia.
Meski Indonesia kalah 2-3, Ronny Pasla mampu tampil apik termasuk menepis tendangan penalti legenda Timnas Brasil, Pele.
Pada menit ke-23 laga, berawal dari aksi Edu yang menerobos pertahanan Indonesia. Lalu, dia dijatuhkan oleh Anwar Ujang di kotak penalti.
Wasit R Hatta yang memimpin pertandingan langsung menunjuk titik putih. Pele maju menjadi eksekutor dan gol. Meski begitu, bola sepakan Pele sebenarnya sempat tertahan oleh Ronny Pasla.
Namun, Pele berhasil dengan cepat menyambar bola dan menggetarkan gawang Indonesia.
Roni kemudian pensiun sebagai pesepak bola pada usia 40 tahun. Usai sepak bola, ia kembali menekuni dunia tenis. Semua anaknya sempat menjadi atlet tenis dan ia memiliki sekolah tenis lapangan bernama Velodrome Tennis Club di Jakarta.***