• Sun, Aug 2025

Program Makan Siang Gratis Mulai Dilaksanakan di Pekanbaru, Baru Jangkau 3.010 Siswa

Program Makan Siang Gratis Mulai Dilaksanakan di Pekanbaru, Baru Jangkau 3.010 Siswa

Program ini dirancang untuk mendukung pemenuhan gizi siswa di sekolah-sekolah, meskipun saat ini baru menjangkau 3.010 siswa dari delapan sekolah di Kecamatan Tuah Madani.


PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Mulai Senin (13/1/2024), siswa di Kota Pekanbaru mendapatkan manfaat dari program makan siang gratis yang merupakan inisiatif Presiden RI, Prabowo Subianto.

Program ini dirancang untuk mendukung pemenuhan gizi siswa di sekolah-sekolah, meskipun saat ini baru menjangkau 3.010 siswa dari delapan sekolah di Kecamatan Tuah Madani.

Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPP) Tuah Madani, Larissa, menyebutkan bahwa delapan sekolah yang menerima manfaat ini terdiri dari tiga TK, tiga SD, satu MTs, dan satu SMA.

“Sekolah-sekolah tersebut meliputi TK Harapan Bangsa Muhajirin, RA Al Hidayah, dan TK Ramadhani. Untuk tingkat SD, ada SD Negeri 167 Pekanbaru, SD IT Fadhillah, dan SD IT Al Hidayah. Sedangkan tingkat MTs dan SMA mencakup MTs Fadhillah dan SMA IT Fadhillah Pekanbaru,” jelas Larissa.

Larissa juga menambahkan bahwa pendistribusian makan siang dilakukan dengan menyesuaikan waktu istirahat di masing-masing sekolah.

Hal ini dilakukan untuk memastikan makanan sampai dalam kondisi segar dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

“Kami sangat memperhatikan kualitas makanan, mulai dari proses pengolahan hingga distribusinya. Semua harus tepat waktu agar siswa dapat menikmatinya dalam kondisi terbaik,” ungkapnya.

Meski baru menjangkau sebagian kecil siswa di Pekanbaru, program ini disambut baik oleh masyarakat.

Banyak orangtua berharap agar cakupan program makan siang gratis ini dapat diperluas ke sekolah-sekolah lain di seluruh kota.

Program makan siang gratis ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kualitas gizi siswa, tetapi juga mendukung proses belajar mengajar. Dengan nutrisi yang baik, diharapkan siswa dapat lebih fokus dan berprestasi di sekolah.

Larissa mengungkapkan bahwa pihaknya bersama pemerintah daerah terus mengevaluasi pelaksanaan program ini. Jika tahap awal berjalan sukses, rencana perluasan ke sekolah-sekolah lainnya akan segera direalisasikan.

“Kami optimistis program ini bisa diperluas, namun tetap membutuhkan dukungan berbagai pihak, termasuk pengawasan agar kualitas makanan tetap terjaga,” pungkasnya.