PEKANBARU, SERANTAUMEDIA - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali telah meningkatkan fasilitas dan manajemen lalu lintas menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2024 untuk menghindari terulangnya mimpi buruk lalu lintas seperti tahun lalu.
Pada 30 Desember 2023, lalu lintas mencapai puncaknya karena para pelancong berbondong-bondong ke bandara.
Banyak yang terpaksa meninggalkan kendaraan mereka dan berjalan kaki, dengan perjalanan singkat dari Kuta yang biasanya memakan waktu berjam-jam.
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai memperkirakan kedatangan 1,3 juta penumpang—meningkat 10 persen dibandingkan periode libur panjang 19 hari tahun lalu—dan telah mengoptimalkan pos pemeriksaan keamanan, menambah jalur kendaraan, dan menerapkan parkir non-tunai untuk meningkatkan efisiensi.
"Penyesuaian dilakukan di area terminal yang rawan kemacetan, termasuk perubahan tata letak pos pemeriksaan keamanan (SCP). Alhasil, jumlah lajur pos pemeriksaan keamanan bertambah," kata Ahmad Syaugi Shahab, General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, dalam keterangannya, Sabtu.
Syaugi menjelaskan, jalur pemeriksaan keamanan di terminal domestik lantai satu diperluas dari tiga menjadi lima, sedangkan di lantai dua kini menjadi empat jalur, bukan tiga. Mesin sinar-X tambahan telah dipasang di terminal domestik dan internasional.
Optimalisasi lainnya termasuk meningkatkan arus lalu lintas darat untuk mengurangi kemacetan dengan menambahkan lebih banyak jalur kendaraan.
"Kami telah memperluas beberapa titik akses untuk jalur kendaraan. Jalur kendaraan kini lebih lebar, dan arus lalu lintas juga terbantu dengan penerapan sistem pembayaran parkir non-tunai," imbuh Syaugi.
Untuk memastikan kelancaran operasional selama libur Lebaran, pihak bandara akan bekerja sama dengan aparat keamanan, pemerintah daerah, dan pimpinan desa adat.
"Kami akan menempatkan petugas gabungan di titik-titik rawan kemacetan seperti simpang Dewi Sartika, simpang Kubu Anyar, dan simpang Patung Kuda," kata Syaugi.
Di dalam bandara, pos komando terpadu akan beroperasi 24/7 mulai 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025, untuk memantau pergerakan pesawat dan penumpang.
Pemerintah Kabupaten Badung di Bali juga mengambil langkah-langkah untuk mencegah kemacetan lalu lintas yang parah selama liburan akhir tahun, karena jumlah wisatawan diperkirakan akan meningkat.
Badung Selatan, rumah bagi daerah-daerah populer seperti Canggu, Seminyak, Legian, dan Kuta, diperkirakan akan mengalami kepadatan lalu lintas, terutama dengan banyaknya wisatawan domestik yang datang untuk merayakan Natal dan Tahun Baru.
Untuk menghindari terulangnya mimpi buruk lalu lintas tahun lalu, di mana ribuan pemudik terjebak dalam kemacetan selama berjam-jam, Wakil Bupati I Ketut Suiasa menyerukan keterlibatan aktif dari pejabat desa setempat.
Ia juga menyoroti pentingnya koordinasi dengan kepolisian dan penempatan dinas perhubungan untuk mengatur arus lalu lintas secara efektif. ***