• Wed, Dec 2025

Taklukkan Albania 2-0, Inggris Melangkah ke Final Piala Dunia dengan Nilai Sempurna

Taklukkan Albania 2-0, Inggris Melangkah ke Final Piala Dunia dengan Nilai Sempurna


JAKARTA, SERANTAU MEDIA - Inggris mencatatkan rekor sangat mengesankan selama menjalani Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa. Senin (17/11/2025) dini hari WIB, Inggris kembali mengukir kemenangan setelah menghantam Albania 2-0.

Dengan kemenangan ini, Inggris telah mengoleksi delapan kemenangan dari delapan laga Alia delapan clean sheet. Hasil itu menjadi tim Eropa pertama yang lolos kualifikasi tanpa sekali pun kebobolan setelah memainkan minimal enam pertandingan.

Pertandingan sendiri berjalan ketat hingga satu jam pertama, tetapi Inggris menunjukkan ketenangan dan efektivitas. Kekuatan pemain pengganti kembali menjadi pembeda, termasuk eksekusi bola mati yang menghasilkan gol pembuka. Harry Kane, sekali lagi, menjadi pusat cerita.

Masuknya Bukayo Saka mengubah ritme. Untuk pertama kalinya di laga ini ia mengambil tendangan sudut, yang kemudian membentur pemain Albania, Naser Aliji, sebelum diselesaikan Kane dari jarak dekat. Gol tersebut memecah ketahanan Albania, dan Kane menggandakan keunggulan lewat sundulan setelah umpan silang Marcus Rashford. 

Tambahan dua gol itu membuat koleksi Kane musim ini menjadi 28 gol dalam 22 pertandingan untuk klub dan negara. Sekaligus membawa total gol internasionalnya menjadi 78, satu lebih banyak dari torehan Pelé.

Albania terbukti menjadi lawan sulit selama kualifikasi, hanya kebobolan tiga kali sebelum laga ini. Pelatih Sylvinho menumpuk lini tengah dengan formasi 4-5-1 dan mengandalkan serangan balik.

Inggris mendominasi bola sejak awal, tetapi kesulitan menciptakan peluang bersih karena rapatnya pertahanan tuan rumah.

Peluang terbaik Inggris pada babak pertama lahir dari kerja sama Kane dan Bellingham yang mengalirkan bola kepada Jarrod Bowen. Namun tembakannya masih bisa ditepis Thomas Strakosha.

Babak kedua berjalan lebih hidup. Albania menekan lewat Arber Hoxha yang dua kali mengancam gawang Dean Henderson. Inggris kemudian membalas melalui peluang Eberechi Eze dan Bellingham sebelum Tuchel memasukkan Saka dan Phil Foden, mengubah formasi menjadi 4-1-4-1. Pergantian tersebut langsung memberikan dampak.

Ketegangan meningkat ketika Henderson keluar kotak penalti dan membuat Qazim Laci terjatuh, memicu protes penonton. Namun Inggris tetap fokus dan meningkatkan intensitas. 

Saka yang aktif di sisi kanan hampir menambah keunggulan, dan kerja sama lini depan menutup pertandingan dengan kontrol penuh hingga peluit akhir.

Dengan catatan sempurna dan pertahanan tanpa cela, Inggris memasuki putaran final dengan modal kepercayaan diri tinggi. Kane yang tetap jadi tokoh utama di setiap langkah penting mereka. (MiOl/red)