PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, mengeluarkan peringatan keras kepada seluruh sekolah di wilayahnya agar tidak memungut uang perpisahan dari para siswa.
Ia menegaskan bahwa kegiatan perpisahan sekolah tidak boleh menjadi ajang pemborosan dan beban bagi peserta didik maupun orang tua.
“Sudah saya jelaskan, jangan sampai ada lagi pungutan untuk anak-anak sekolah yang melakukan perpisahan,” tegas Agung.
Menurutnya, momen perpisahan tidak harus dirayakan secara mewah. Ia menilai, kebersamaan dan makna dari kegiatan tersebut jauh lebih penting ketimbang kemeriahan yang membutuhkan dana besar.
“Kegiatan perpisahan bisa dilakukan secara sederhana dan penuh makna. Misalnya dilakukan di sekolah, cukup dengan makan bersama atau kegiatan lainnya yang tidak membebani siswa,” jelasnya.
Agung juga menambahkan, apabila masih ditemukan sekolah yang memaksakan kegiatan perpisahan dengan biaya tinggi, maka sanksi tegas akan diberlakukan. Salah satunya adalah pencopotan kepala sekolah.
“Jika masih ada temuan seperti itu, memfoya-foyakan uang, maka kepala sekolahnya segera kita copot,” tegasnya.
Pernyataan ini disampaikan menyusul banyaknya keluhan orang tua siswa terkait pungutan biaya besar untuk kegiatan perpisahan, yang kerap kali digelar di luar kota atau di tempat-tempat mewah.
Langkah tegas ini mendapat respons positif dari berbagai kalangan, termasuk orang tua siswa yang merasa diringankan.
“Kami sangat mendukung kebijakan ini. Perpisahan bukan soal kemewahan, tapi soal kenangan. Anak-anak bisa tetap bahagia tanpa harus bikin orang tua pusing mikirin biaya,” ujar Rina, salah satu wali murid di Pekanbaru.