SERANTAUMEDIA - Petani yang ikut serta dalam program transmigrasi antarpulau milik pemerintah bisa memperoleh penghasilan sekitar Rp 20 juta per keluarga per bulan, kata Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanegara, Jumat, 10 Januari 2025.
Program transmigrasi bertujuan untuk merelokasi petani dari daerah padat penduduk atau yang lahan pertaniannya terbatas ke pulau lain dengan lahan pertanian yang belum dimanfaatkan untuk mengatasi masalah demografi dan kemiskinan.
Program ini pertama kali dilaksanakan dalam skala besar selama 32 tahun masa jabatan presiden Soeharto.
Pemerintah saat ini sedang menghidupkan kembali program tersebut sebagian untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mencapai swasembada pangan nasional.
"Kami tidak ingin petani peserta program ini lagi dipandang sebagai warga kelas dua. Mereka adalah tulang punggung pembangunan bangsa," kata Iftitah seperti dikutip Antara.
Pemerintah berjanji untuk membekali peserta dengan peralatan dan mesin pertanian modern serta memberikan pelatihan dan pengelolaan pertanian intensif. Setiap keluarga akan menerima rumah dan lahan pertanian untuk digarap.
"Ini bukan lagi sekadar konsep, tetapi sudah terbukti di lapangan. Dengan teknologi dan alat mesin pertanian, petani muda dari Aceh hingga Papua bisa meraup pendapatan bersih Rp15 juta hingga Rp20 juta per bulan," kata menteri.
Program transmigrasi ini dilaksanakan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian yang berencana untuk menciptakan 500.000 hektare sawah baru di wilayah-wilayah strategis di seluruh Indonesia.
Kementerian telah meluncurkan program "Brigade Pangan", di mana setiap 200 hektare lahan akan dikelola oleh 15 petani terlatih yang dilengkapi dengan peralatan modern untuk meningkatkan hasil panen pangan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah menetapkan target ambisius untuk produksi beras Indonesia, yang bertujuan mencapai 32 juta ton pada tahun 2025 dan menghentikan impor beras mulai tahun depan.
Kementerian Pertanian menerapkan berbagai strategi, termasuk program food estate dan praktik pertanian modern, untuk mencapai target ini. *** (dmh)