• Wed, Dec 2025

WTK Riau Rayakan Hari Ibu, Tegaskan Peran Perempuan Berdaya dan Produktif

WTK Riau Rayakan Hari Ibu, Tegaskan Peran Perempuan Berdaya dan Produktif


PEKANBARU, SERANTAU MEDIA — Peringatan Hari Ibu yang digelar Wai Tan Kung (WTK) Provinsi Riau pada 26 Desember 2025 menjadi momentum penguatan peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat. 

Ketua harian Dr. Mutia Eliza MM, mengatakan dengan mengusung tema “Perempuan Berdaya dan Berkarya Menuju Indonesia Emas 2045”, kegiatan ini menegaskan komitmen WTK dalam membangun ibu-ibu yang sehat, produktif, dan bermartabat. Acara dipandu MC Dra. Sri Yanti yang juga koordinator acara.

Hampir 100 anggota WTK Provinsi Riau hadir dalam kegiatan yang diawali dengan senam rutin WTK. Berbeda dari biasanya, kali ini seluruh peserta mengenakan busana tradisional Melayu, sebagai simbol jati diri, budaya, dan kekuatan perempuan.

Ketua Panitia, T. Khuzaimah, menyampaikan, kegiatan ini sepenuhnya dilaksanakan secara mandiri oleh anggota. “Acara ini terselenggara berkat kebersamaan, iuran anggota, dan dukungan donatur. Inilah wujud kekompakan dan semangat gotong royong WTK,” ujarnya.

Dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan dirigen Lapeti Sari SE.M.Si, setelah itu rangkaian acara diisi dengan paduan suara ibu-ibu anggota, penampilan Tari Tabola Bale, serta pemberian cendera mata ulang tahun bagi lima anggota yang lahir di bulan Desember. Seluruh anggota juga menerima payung berlogo WTK sebagai simbol perlindungan, solidaritas, dan kebersamaan.

Dalam pidatonya, Ketua WTK Provinsi Riau Prof. Dr. H. Seno Andri, M.Si menegaskan pentingnya peran ibu dalam membentuk generasi bangsa. Ia mengaitkan perjuangan perempuan dengan prinsip Kaizen, yakni perubahan kecil yang dilakukan secara konsisten untuk menghasilkan kualitas hidup yang lebih baik.

“Ibu yang kuat akan melahirkan keluarga yang kuat. Dari keluarga inilah terbentuk manusia-manusia tangguh bagi negara. WTK ingin para anggotanya tetap sehat, produktif, dan berdaya, ibarat kelapa—makin tua makin berminyak,” ungkapnya.

Seno juga menekankan pentingnya menjaga silaturahim dan persaudaraan sebagai kekuatan utama organisasi. Dengan peran aktif perempuan yang tetap menjaga keluarga, mendidik anak, dan berkarya, cita-cita menuju Indonesia Emas 2045 diyakini dapat tercapai.

Setelah doa bersama, acara ditutup dengan karoke dan nyanyi bersama yang dipandu oleh Hj. Tutin Apriyani SE dan makan siang dalam suasana penuh keakraban. Menurut Tutin, Hari Ibu bukan sekadar perayaan, tetapi juga refleksi peran strategis perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.***