BATAM | SERANTAUMEDIA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam mencatat sebanyak 1.496 warga Batam sudah memanfaatkan layanan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di hari ulang tahun.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Batam, Meldasari mengatakan, sebanyak 21 puskesmas yang tersebar di Kota Batam telah berpartisipasi dalam program yang diluncurkan pada 3 Februari 2025 itu.
"Program CKG memberi kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan deteksi dini terhadap kondisi kesehatannya secara gratis tepat di hari ulang tahunnya,” ujarnya, Selasa (8/4/2025).
Peserta dengan kelompok usia 40- 59 tahun tercatat sebagai peserta paling aktif dengan jumlah peserta 254 orang. Setiap hasil pemeriksaan akan dicatat dalam ‘Rapor Kesehatan’ yang terintegrasi dengan aplikasi Satu Sehat Mobile milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Jika ditemukan hasil pemeriksaan yang tidak normal, pasien akan langsung dirujuk untuk mendapatkan pemeriksaan lanjutan di rumah sakit atau puskesmas terkait.
"Dokter puskesmas akan memberikan rujukan apabila hasil skrining memerlukan penanganan lebih lanjut," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinkes Kora Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan, program CKG bertujuan sebagai langkah skrining awal untuk mendeteksi potensi penyakit sejak dini, khususnya penyakit tidak menular seperti kanker serviks dan kanker payudara.
"Peluang sembuh akan jauh lebih besar jika penyakit seperti kanker ditemukan sejak dini, oleh karena itu deteksi dini sangat penting,” ujar Didi.
Untuk mengikuti program ini, warga hanya perlu mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile, mengisi data diri dan menjawab kuesioner skrining. Kemudian, mereka akan menerima kode tiket digital yang dapat dibawa ke puskesmas bersama kartu identitas.
"Program CKG terbuka untuk warga usia 0-6 tahun dan 18 tahun ke atas. Jadi, di hari ulang tahun, warga tidak hanya mendapat kado, tetapi juga kesempatan untuk menjaga kesehatan mereka secara gratis,” ujarnya.
Adapun jenis pemeriksaan yang diberikan disesuaikan dengan usia peserta. Misalnya, bayi dan anak-anak mendapatkan layanan deteksi tumbuh kembang, tuberkulosis, dan gangguan pendengaran.
Sementara untuk orang dewasa dan lansia mendapatkan skrining kesehatan jiwa, fungsi organ serta deteksi kanker.
Penulis: Irvan Fanani