• Sat, Aug 2025

BP Batam Dukung Pembangunan Kilang Minyak Terbesar di Pulau Pemping

BP Batam Dukung Pembangunan Kilang Minyak Terbesar di Pulau Pemping

Kepala BP Batam, Amsakar menyebutkan, pihaknya siap membantu dalam proses perizinan proyek pembangunan kilang minyak berkapasitas 500 ribu barel per hari tersebut.


BATAM | SERANTAUMEDIA - Badan Pengusahaan (BP) Batam siap mendukung rencana pemerintah pusat untuk pembangunan kilang minyak terbesar di Pulau Pemping, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

"Salah satu konsen kebijakan pemerintah ke depan antara lain untuk membangun kilang minyak terbesar di Pulau Pemping. Kami mendukung itu sepenuhnya," ujar Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, Sabtu (15/3/2025).

Amsakar menyebutkan, BP Batam siap membantu dalam proses perizinan proyek pembangunan kilang minyak berkapasitas 500 ribu barel per hari tersebut.

"Masalah perizinan tidak ada persoalan, kami akan bantu menyelesaikan itu," ucapnya.

Lebih lanjut, Amsakar mengatakan bahwa pihaknya belum berkoordinasi secara detail dengan pemerintah pusat, namun sudah berdiskusi secara internal perihal kesiapan wilayah dan infrastruktur pendukung di pulau itu.

"Intinya kalau itu sudah menjadi kebijakan nasional, kita akan mendukung penuh," tegasnya.

Untuk diketahui, pemerintah pusat berencana membangun unit kilang minyak berkapasitas 500 ribu barel per hari di Pulau Pemping,

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mengatakan, Pulau Pemping dipilih karena telah memiliki infrastruktur yang mendukung. Salah satunya seperti jaringan pipa gas yang sudah terpasang.

Selain itu, rencana pembangunan oil storage di Pulau Nipah yang berdekatan juga menjadi faktor utama dalam pengambilan keputusan lokasi kilang tersebut.

"Infrastruktur gas, termasuk jaringan pipa, sudah ada di Pulau Pemping. Kemudian, fasilitas penyimpanan minyak direncanakan dibangun di Pulau Nipah yang lokasinya berdekatan. Kedua proyek ini akan menjadi bagian dari satu ekosistem yang saling terintegrasi," ujar Yuliot di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (7/3/2025).

Untuk merealisasikan proyek ini, investasi yang dibutuhkan diperkirakan mencapai US$12,5 miliar atau sekitar Rp204,95 triliun.

Selain berkontribusi pada pengurangan ketergantungan terhadap impor, proyek ini diproyeksikan mampu menghemat hingga 182,5 juta barel minyak per tahun yang nilainya setara dengan US$16,7 miliar.

Pembangunan kilang tersebut juga diharapkan dapat membuka peluang penciptaan lapangan kerja dengan 63 ribu tenaga kerja langsung dan 315 ribu tenaga kerja tidak langsung.

Penulis: Irvan Fanani