• Fri, Aug 2025

BP Batam Percepat Penyelesaian Krisis Air di Tanjung Riau dan Tiban Bertuah

BP Batam Percepat Penyelesaian Krisis Air di Tanjung Riau dan Tiban Bertuah

Penyelesaian masalah distribusi air ini menjadi perhatian serius Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, bersama Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra.


BATAM | SERANTAUMEDIA - Upaya Badan Pengusahaan (BP) Batam dalam mengatasi krisis air di kawasan stres area mulai menunjukkan hasil. Melalui Badan Usaha Sistem Pengelolaan Air Minum (BU-SPAM), distribusi air bersih kini mulai dirasakan masyarakat di Kampung Ponjen, Kampung Bukit Tanjung Riau, Patam Lestari, hingga Tiban Bertuah.

Penyelesaian masalah distribusi air ini menjadi perhatian serius Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, bersama Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra.

Keduanya menargetkan agar semua wilayah stres area segera mendapatkan suplai air yang lebih stabil.

Anggota/Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam, Ariastuty Sirait, mengatakan saat ini sebagian warga di Kampung Ponjen, Tanjung Riau, sudah mulai menikmati aliran air meski belum penuh selama 24 jam.

"Alhamdulillah, saat ini sudah ada peningkatan jam aliran air selama kurang lebih enam jam. Masyarakat bisa mendapatkan air dari pukul 23.30 hingga 05.00 WIB," ujar Ariastuty.

Menurutnya, perbaikan ini berkat upaya penyambungan pipa baru dan penggantian gate pump di wilayah tersebut.

Namun, ia mengakui tantangan masih ada, mengingat kawasan tersebut memiliki kontur tanah yang tinggi sehingga suplai air membutuhkan tekanan tambahan.

"Untuk meningkatkan distribusi, kami akan menambah booster pump. Pompa tambahan ini sudah dipesan dan kami tinggal menunggu kedatangannya," jelas Ariastuty.

"Mudah-mudahan, setelah pemasangan booster pump, jam suplai air bisa lebih panjang dan mencakup daerah sekitarnya," sambungnya.

Selama proses perbaikan berlangsung, BP Batam juga tetap mengirimkan bantuan air menggunakan truk tangki setiap hari ke wilayah yang masih terdampak.

Sri, salah seorang warga Kampung Ponjen, mengaku lega dengan adanya peningkatan aliran air. Sebelumnya, ia harus bergantung sepenuhnya pada air tangki untuk kebutuhan sehari-hari.

"Dulu susah sekali mau dapat air. Sekarang walaupun malam baru ngalir, setidaknya kami bisa stok untuk keperluan rumah tangga," ujar Sri.

Ia berharap BP Batam dapat segera menambah jam aliran air sehingga warga tidak perlu begadang untuk mengisi tampungan air.

Krisis air di Batam, khususnya di kawasan stres area, memang sudah berlangsung cukup lama. Dengan berbagai upaya teknis yang kini dilakukan BP Batam, diharapkan permasalahan tersebut bisa tuntas dalam waktu dekat, sehingga masyarakat bisa menikmati akses air bersih yang lebih layak.