BATAM | SERANTAUMEDIA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan ekspor Kota Batam pada Februari 2025 sebesar 18,32 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Nilai ekspor Batam pada Februari sebesar US$ 1.450,26 juta, sedangkan pada Januari mencapai US$ 1.775,60 juta," ujar Kepala BPS Kota Batam, Eko Aprianto, Sabtu (12/4/2025).
Eko menyebutkan, penurunan ekspor terbesar di sektor non migas terjadi pada golongan barang kapal laut yang hanya mencapai US$ 12,73 juta atau turun sebesar 97,41 persen dari bulan sebelumnya.
"Sementara penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor gas alam sebesar 6,47 persen menjadi US$ 68,52 juta," ujarnya.
Ia melanjutkan, Singapura menjadi negara tujuan ekspor terbesar pada Februari 2025 dengan nilai ekspor US$ 371,70 juta. Diikuti negara. Diikuti negara Amerika Serikat US$ 349,28 juta dan Australia US$ 135,72 juta.
Sementara menurut pelabuhan muat, ekspor terbesar masih melalui Pelabuhan Batu Ampar dengan nilai ekspor US$ 1.062,78 juta. Diikuti Pelabuhan Sekupang US$ 187,61 juta dan Pelabuhan Kabil US$ 124,32 juta.
"Secara kumulatif, ekspor Kota Batam terbesar pada Januari-Februari 2025 masih melalui Pelabuhan Batu Ampar dengan total ekspor sebesar US$ 2.426,77 juta," ujarnya.
Penulis: Irvan Fanani