• Thu, Jun 2025

Gubernur Kepri Pimpin Rapat rencana pembangunan Estuary Dam Teluk Bintan dan SPAM

Gubernur Kepri Pimpin Rapat rencana pembangunan Estuary Dam Teluk Bintan dan SPAM


TANJUNGPINANG, SERANTAU MEDIA – Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad memimpin rapat pemaparan rencana pembangunan Estuary Dam Teluk Bintan dan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) oleh Konsorsium PT Tamaris Hydro dan PT Moya Indonesia.

Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (10/6) di Ruang Rapat Utama Lantai IV Kantor Gubernur Kepulauan Riau, Dompak.

Proyek Estuary Dam ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sebelumnya telah menjadi pembahasan dalam ajang World Water Forum di Bali, dan kini menjadi prioritas untuk mewujudkan ketahanan air di Kepulauan Riau.

“Karena pelaksanaannya di daerah, tentu tidak terlepas dari berbagai urusan seperti sosial kemasyarakatan, lingkungan, dan pengadaan lahan. Untuk itu, kita undang konsorsium memaparkan agar bisa memulai pembahasan awal, dan Pemprov Kepri akan membentuk tim kecil guna mendampingi proses pelaksanaannya. Ini penting karena urusan air adalah urusan hajat hidup orang banyak,” tegas Gubernur Ansar.

Vice President PT Moya Indonesia, Daud, dalam paparannya menjelaskan bahwa proyek ini akan berlokasi di Teluk Bintan dengan jaringan transmisi yang mencakup Pulau Bintan dan Batam. Proyek ini dirancang untuk mengantisipasi kesenjangan suplai air baku yang diprediksi terjadi pada 2029. Lingkup proyek meliputi pembangunan infrastruktur bendungan dan reservoir yang terintegrasi dengan jalan, unit air baku, dan jaringan distribusi air bersih.

Gubernur Ansar juga menyoroti pentingnya kajian sosial, ekonomi, dan lingkungan, serta keterlibatan masyarakat secara aktif. “Kita ingin kehidupan masyarakat juga meningkat dengan adanya proyek ini. Karena itu saya minta konsorsium bisa secara rutin berkomunikasi dengan kita untuk pembahasan yang intensif,” ujarnya.

Di sisi lain, Wakil Wali Kota Tanjungpinang Raja Ariza yang ikut hadir dalam rapat tersebut menyampaikan dukungan penuh Pemerintah Kota Tanjungpinang terhadap proyek ini.

“Kami menyambut baik proyek ini, namun harus dipastikan bahwa masyarakat terdampak, terutama di wilayah pesisir Tanjungpinang, mendapatkan perlindungan dan sosialisasi yang memadai,” ujarnya.

Ia juga optimis bahwa proyek ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Tanjungpinang, khususnya dalam menjamin kebutuhan air bersih secara berkelanjutan.

Gubernur Ansar menutup rapat dengan menegaskan pentingnya dukungan lintas sektor dalam pelaksanaan proyek ini, mulai dari integrasi dengan RTRW Provinsi, penguatan dalam dokumen RISPAM, hingga percepatan kajian-kajian pendukung lainnya.

Proyek Estuary Dam Teluk Bintan ini dirancang membendung laut dengan kapasitas tampung hingga 256 juta meter kubik air, serta mampu menghasilkan pasokan hingga 10.000 liter per detik. Nilai investasinya mencapai Rp 14,4 triliun melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Proyek ini direncanakan masuk tahap lelang pada Juni 2025, dengan penetapan pemenang KPBU di akhir tahun, dan konstruksi dimulai pada 2027.***