PEKANBARU, SERANTAU MEDIA - Menteri Pertanian Indonesia, Andi Amran Sulaiman, melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Riau. Kehadirannya disambut baik oleh Gubernur Abdul Wahid serta Bupati dan Wali Kota se-Riau di Gedung Daerah Balai Pauh Janggi, Pekanbaru, Selasa (22/7).
Menteri Amran menyampaikan bahwa pertanian harus menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan nasional. Ia menambahkan bahwa Riau memiliki potensi besar untuk mendukung ketahanan pangan, khususnya di wilayah Sumatera.
"Kami melihat Riau memiliki lahan sekitar 59.000 hektar yang sangat berpotensi. Tahun ini, kami alokasikan anggaran untuk pengembangan 10.000 hektar. Ke depan, kami akan fokus pada hilirisasi kelapa agar petani mendapatkan manfaat ekonomi yang lebih besar," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa ketahanan pangan adalah prioritas utama yang ditegaskan langsung oleh Presiden RI Prabowo. Hal ini penting mengingat adanya ancaman krisis iklim dan gangguan global yang dapat mempengaruhi distribusi pangan.
"Lihat potensi Riau, penduduknya 7 juta orang. Pangan harus aman. Jika ada gangguan iklim, pangan menjadi hal yang sangat vital. Oleh karena itu, Presiden memerintahkan kita fokus pada masalah ini," jelasnya.
Amran juga menegaskan bahwa hilirisasi pertanian sangat penting. Saat hasil panen diolah, petani bisa mendapatkan nilai ekonomi lebih dan memperkuat ekonomi daerah.
"Jika hilirisasi berjalan dengan baik, keamanan pangan dan ekonomi akan saling mendukung. Kami datang hari ini untuk melihat apa yang bisa dikembangkan di Riau. Generasi mendatang harus dipersiapkan sejak sekarang. Jika ini dilakukan, Riau bisa jadi mandiri dalam pangan," tambahnya.
Mentan Amran menjelaskan risiko jika Indonesia gagal mencapai kemandirian pangan. Hal itu bisa meningkatkan inflasi, terutama harga beras.
“Jika kita tidak mandiri, biaya transportasi pangan dari Sumatera Barat harus ditanggung oleh masyarakat Riau. Inflasi akan naik, dan inflasi tertinggi biasanya di bidang pangan,” katanya.
“Kalau kebutuhan dasar sudah terpenuhi, Insya Allah kita bisa menghadapinya sampai 50, 100, bahkan 200 tahun ke depan. Dengan begitu, indeks pertanaman (IP) pun bisa meningkat,” lanjutnya.
Gubri Abdul Wahid menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian pusat terhadap pertanian di Riau. Ia berjanji akan merancang kebijakan nyata bersama pemerintah kabupaten dan kota.
Gubernur Abdul Wahid menambahkan bahwa setiap daerah di Riau mempunyai keunggulan sendiri di bidang pertanian yang bisa dikembangkan.
“Terima kasih atas tanggapan Pak Menteri terhadap potensi yang ada di sini. Tugas saya dan bupati serta wali kota adalah menyusun kebijakan agar bisa membantu rakyat. Semua daerah di Riau punya potensi, mulai dari kelapa sampai padi, tinggal kita galakkan lagi,” tutupnya.***

-
-
Diperiksa Satreskrim Polres Bintan, Pria Ini Bantah Jadi Pemodal Tambang Pasir Ilegal
22 Jul, 2025 29 views -
-
Sudah Periksa 8 Saksi, Kejari Natuna Terus Dalami Dugaan Korupsi Regabilitasi Mangrove
22 Jul, 2025 22 views
Your experience on this site will be improved by allowing cookies
Cookie Policy