BATAM - Pemerintah Kota Batam mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2025 dari sebelumnya 6,8-7,6 persen menjadi 6,8-7,5 persen. Wali Kota Amsakar Achmad mengatakan revisi dilakukan agar kebijakan fiskal daerah tetap sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini.
Ia menegaskan bahwa angka tersebut tetap menunjukkan pertumbuhan positif. “Meski begitu, sektor utama Batam seperti industri pengolahan, konstruksi, perdagangan, investasi, dan pariwisata masih menunjukkan perkembangan yang baik,” ujarnya saat rapat DPRD Batam, Selasa (3/6/2025).
Amsakar juga menyebut bahwa tingkat inflasi diperkirakan tetap terkendali antara 1,5 hingga 3,5 persen, sesuai target nasional.
“Perkiraan konsumsi per orang meningkat dari Rp19,67 juta menjadi Rp19,87 juta dan bisa mencapai Rp20,07 juta pada tahun 2025,” tambahnya seperti dikutip dari bisnis.com.
Dari sisi keuangan, pendapatan daerah yang direncanakan dalam perubahan KUA dan PPAS naik 5,15 persen, dari Rp3,96 triliun menjadi Rp4,17 triliun.
“Angka ini didukung oleh asumsi kenaikan pemasukan dari pajak, retribusi, dan dana dari pusat,” katanya.
Tahun ini, anggaran daerah akan difokuskan pada lima bidang utama, yaitu peningkatan daya saing, pemerataan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi, reformasi birokrasi dan layanan publik, pembangunan infrastruktur modern dan ramah lingkungan, serta peningkatan sumber daya manusia.
“Kami ingin pembangunan berjalan adil dan berkelanjutan, didukung tata kelola pemerintah yang profesional dan bertanggung jawab,” tuturnya.***
