• Tue, Jun 2025

Tujuh Pemancing Terseret Gelombang Pasang di Perairan Batam: Satu Tewas, Satu Masih Hilang

Tujuh Pemancing Terseret Gelombang Pasang di Perairan Batam: Satu Tewas, Satu Masih Hilang

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Tanjungpinang, Fazzli mengatakan, laporan mengenai peristiwa ini diterima pada pukul 12.10 WIB.


BATAM | SERANTAUMEDIA - Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kepulauan Riau terus mencari satu dari tujuh pemancing yang terseret gelombang pasang saat memancing di Perairan Batam, Minggu (15/12/2024). Insiden tersebut terjadi di Pantai Bahagia Nongsa dan telah menelan satu korban jiwa.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Tanjungpinang, Fazzli mengatakan, laporan mengenai peristiwa ini diterima pada pukul 12.10 WIB.

"Laporan kami terima dari warga pukul 12.10 WIB, estimasi kejadian sekitar pukul 10.00 WIB," ujarnya saat dikonfirmasi di Batam.

Berdasarkan keterangan warga yang melapor, delapan orang pergi memancing di Pantai Bahagia Nongsa.

Tujuh di antaranya turun ke laut saat kondisi air sedang surut, sementara satu orang menunggu di pantai. Namun, gelombang pasang tiba-tiba datang dan menyeret ketujuh pemancing tersebut.

"Ketujuh pemancing diduga terkena air pasang dalam. Lima orang berhasil berenang ke tepi pantai, satu orang meninggal dunia, dan satu lainnya masih dalam pencarian," jelas Fazzli.

Korban yang berhasil selamat adalah M Dino (22), Andika (24), Aris (21), Vito (17), Yudha (19), dan M Yudha (21). Sementara korban meninggal dunia atas nama Eri Efendi (29), dan korban hilang diketahui bernama Habib Maulana (20).

Tim SAR segera bertindak setelah menerima laporan. Pada pukul 12.30 WIB, lima anggota Rescuer Pos SAR Batam menuju lokasi kejadian menggunakan rescue car type II serta membawa peralatan seperti rubber boat dan Aquaeye, alat sonar bawah air untuk mendeteksi tubuh di dalam air.

"Korban meninggal dunia telah dibawa ke RS Bhayangkara, sedangkan pencarian korban hilang masih dilakukan hingga saat ini," tambah Fazzli.

Sebelum insiden terjadi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam telah mengeluarkan peringatan terkait potensi banjir pesisir atau rob akibat fenomena bulan purnama.

"Masyarakat di wilayah pantai diimbau waspada adanya fenomena banjir pesisir (rob) yang diprediksi terjadi pada tanggal 14 hingga 23 Desember," kata Kepala BMKG Hang Nadim Batam, Ramlan.

Menurutnya, banjir rob kali ini dipicu oleh fenomena bulan purnama dengan Perigee, yaitu jarak terdekat antara bulan dan bumi, yang terjadi pada 12 Desember. Kondisi ini meningkatkan ketinggian air laut maksimum.

BMKG dan Tim SAR mengingatkan masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di kawasan pesisir untuk lebih waspada terhadap fenomena alam ini. Gelombang pasang dapat datang secara tiba-tiba dan berisiko besar bagi keselamatan.

"Kami berharap masyarakat memerhatikan peringatan cuaca yang dikeluarkan BMKG, terutama saat fenomena pasang tinggi seperti ini," pungkas Fazzli.

Pencarian terhadap Habib Maulana terus dilakukan oleh Tim SAR dengan harapan dapat menemukan korban sesegera mungkin.