BENGKALIS, SERANTAU MEDIA - Pemerintah Kabupaten Bengkalis meminta PLN pusat segera merealisasikan pemasangan jaringan listrik bawah laut ke Pulau Bengkalis pada tahun 2025.
Tuntutan itu disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Bengkalis, H. Bagus Santoso, saat meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Diesel di Desa Pangkalan Batang, Kamis (5/6).
Dalam kunjungan itu, Bagus didampingi Manajer UP III Dumai, Manihar Hutajulu, dan Manajer ULP Bengkalis, Muhammad Ashqolany. Ia menegaskan, pemerintah daerah tidak mau Bengkalis terus mengandalkan listrik solar yang sudah kuno.
“Kami akan mengirimkan surat langsung ke Menteri BUMN untuk menagih janji pemasangan listrik bawah laut di Pulau Bengkalis. Pemerintah pusat harus adil dan memastikan daerah seperti Bengkalis dapat listrik yang cukup,” tegas Bagus.
Ia menambahkan, Pemkab Bengkalis sudah menunjukkan keseriusan dengan membangun gardu listrik di Sungai Pakning. "Artinya, kami sudah siap. Tinggal menunggu komitmen dari PLN pusat," ujarnya.
Bagus juga meminta PLN memberikan layanan terbaik untuk masyarakat. Ia berharap kerjasama lama antara Pemkab Bengkalis dan PLN bisa semakin diperkuat demi kepentingan warga.
Manajer UP III Dumai, Manihar Hutajulu, menjelaskan mereka saat ini melakukan perawatan mesin di PLTD Pangkalan Batang. Dua mesin baru dari Medan sedang dalam perjalanan ke Pulau Bengkalis agar listrik tetap stabil.
"Target kami, listrik di Pulau Bengkalis kembali normal paling lambat 16 Juni 2025, jika tidak ada kendala. Kami butuh dukungan dari Pemkab Bengkalis agar mesin sampai dengan lancar," ujarnya.
Manihar juga meminta maaf atas gangguan listrik akhir-akhir ini. Ia menekankan bahwa pihaknya sedang berusaha keras menjaga pelayanan listrik tetap baik.
Ia menjelaskan, izin dispensasi listrik hanya bisa diberikan jika ada maksimal tujuh kali pemadaman dalam sebulan, tiap kejadian minimal tujuh jam. Hal ini sesuai aturan yang berlaku.(ant)
