• Wed, Jul 2025

Warga Pangkalan Kerinci Waspada, Genangan Air Meningkat Usai Hujan Deras

Warga Pangkalan Kerinci Waspada, Genangan Air Meningkat Usai Hujan Deras

Penyebab utamanya adalah parit di sekitar Jalan Akasia dan Jalan Seminai yang tersumbat sampah. Setelah warga bergotong royong membersihkannya, banjir tidak lagi masuk ke dalam rumah.


PELALAWAN | SERANTAUMEDIA - Curah hujan di Kabupaten Pelalawan masih tinggi setelah perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah. Hampir setiap hari, hujan mengguyur Pangkalan Kerinci dan sekitarnya, mulai sore hingga subuh.

Bahkan, intensitas hujan yang tinggi telah terjadi sejak sebelum Lebaran dan berlanjut hingga seminggu pasca-Hari Raya.

Pada Minggu (6/4/2025), hujan lebat kembali melanda Pangkalan Kerinci sekitar pukul 14.50 WIB. Intensitas hujan bervariasi dari sedang hingga lebat, dengan langit yang telah mendung sejak pagi hari.

"Hujan lagi, kami siap-siap menghadapi banjir. Kemarin sempat ada genangan air yang belum surut, sekarang hujan lagi," keluh Juanda Simaremare, warga Pipa Gas Jalan Seminai, Pangkalan Kerinci, Minggu (6/4/2025).

Menurut Juanda, saat musim hujan Februari-Maret lalu, rumahnya beberapa kali kebanjiran dengan ketinggian air mencapai mata kaki orang dewasa.

Penyebab utamanya adalah parit di sekitar Jalan Akasia dan Jalan Seminai yang tersumbat sampah. Setelah warga bergotong royong membersihkannya, banjir tidak lagi masuk ke dalam rumah.

"Air masih tergenang di halaman, susah kalau mau keluar rumah. Kami khawatir jika hujan terus, air akan masuk lagi," tambahnya.

Banyak warga Pangkalan Kerinci, terutama di daerah rawan genangan, selalu waspada saat hujan deras turun.

Beberapa pemukiman, jalan utama, hingga kawasan perumahan kerap dilanda banjir setiap kali hujan datang.

Permasalahan banjir di Pangkalan Kerinci belum sepenuhnya tertangani oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan.

Salah satu penyebab utama adalah drainase dan parit yang tersumbat, sehingga aliran air hujan tidak lancar ke sungai.

"Tetap waspada banjir di wilayah perkotaan. Biasanya genangan bersifat sementara dan akan surut setelah hujan berhenti," jelas Zulfan M.Si., Kepala Pelaksana BPBD Pelalawan.

Satgas Penanggulangan Banjir yang dibentuk Pemda Pelalawan telah berupaya maksimal menangani masalah ini.

Mereka melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait hingga tingkat RT/RW. Pembersihan parit dan perbaikan drainase telah dilakukan di daerah yang sering terendam.

Berdasarkan prakiraan BMKG, curah hujan masih berpotensi tinggi di awal April. Namun, musim kemarau diprediksi akan dimulai pertengahan bulan ini.

"Debit Sungai Kampar terus menurun dan saat ini berada di angka 2,1 meter, artinya sudah normal kembali," tandas Zulfan.