• Wed, Jul 2025

Amsakar Instruksikan Seluruh Camat di Batam Berkoordinasi Tangani Banjir

Amsakar Instruksikan Seluruh Camat di Batam Berkoordinasi Tangani Banjir

Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menyebut sudah menginstruksikan seluruh Camat dan OPD terkait untuk memantau situasi di wilayah masing-masing.


BATAM | SERANTAUMEDIA - Hujan deras yang mengguyur Kota Batam selama dua hari terakhir mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah di kota itu, seperti Sekupang, Punggur, Batu Aji dan Bengkong.

Tak hanya merendam pemukiman warga, banjir juga merendam beberapa ruas jalan utama seperti Jalan Ahmad Yani, Jalan Letjend Suprapto dan Jalan Pattimura. Kondisi tersebut mengakibatkan arus lalu lintas tersendat dan sejumlah kendaraan mogok.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menyebut sudah menginstruksikan seluruh Camat dan OPD terkait untuk memantau situasi di wilayah masing-masing.

"Tentu saja kami harus bergerak cepat. Saya sudah mengintruksikan para Camat agar memberikan perhatian di lingkungannya untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan," ujarnya, Kamis (20/3/2025).

Amsakar juga meminta para Camat untuk berkoordinasi kepada dirinya sebagai upaya penanganan lebih lanjut terhadap warga terdampak banjir.

"Kalau memerlukan penanganan yang lebih serius, segera kontak saya untuk kita koordinasikan lebih intens," kata dia.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di wilayah Kepulauan Riau (Kepri) pada 18-21 Maret 2025.

"Perkembangan kondisi dinamika atmosfer wilayah Kepri menunjukan adanya indikasi potensi kejadian hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang dalam beberapa hari kedepan," ujar Kepala Stasiun BMKG Kelas I Hang Nadim Batam, Ramlan, Rabu (19/3/2025).

Ia menjelaskan, potensi terjadinya hujan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) serta adanya Bibit Siklon Tropis 91S di Wilayah Selatan Sumatera yang menyebabkan terbentuknya pola belokan angin atau shearline di wilayah Kepri.

"Hal tersebut mengakibatkan perlambatan massa udara dan meningkatkan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Kepri dan sekitarnya," kata Ramlan.

BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, banjir, angin kencang dan tana longsor pada periode tersebut.

"Beberapa wilayah di Kepri yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem yakni Kota Batam, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, Karimun, Lingga, Natuna dan Anambas," ujarnya.

Penulis: Irvan Fanani