SERANTAUMEDIA | Batam – Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, memaparkan strategi pembangunan daerah dalam forum internasional Jepang–Indonesia. Acara ini merupakan kolaborasi Kementerian Dalam Negeri RI dengan Ministry of Internal Affairs and Communication (MIC) Japan yang digelar untuk memperkuat kerja sama bilateral kedua negara.
Mengusung tema “Strengthening Local Finance and Regional-Owned Enterprise for Economic Growth in the Regions”, forum membahas tata kelola keuangan lokal dan peran BUMD dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Dalam kesempatan itu, Amsakar menyampaikan materi berjudul “Strategi untuk Mendukung Pembangunan Daerah”. Ia menekankan posisi Batam sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas dengan luas wilayah 1.034,732 km² yang terdiri atas 454 pulau. “Pertumbuhan ekonomi yang positif ini menunjukkan arah pembangunan Batam berada di jalur yang tepat. Pemerintah akan terus menjaga iklim investasi dan memastikan hasil pembangunan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Amsakar.
Data yang dipaparkannya menunjukkan ekonomi Batam tumbuh 6,69 persen pada 2024, melampaui rata-rata pertumbuhan Provinsi Kepulauan Riau sebesar 5,02 persen maupun nasional 5,03 persen.
Selain kinerja ekonomi, Amsakar juga menyoroti sektor pariwisata. Sepanjang 2024, jumlah wisatawan mancanegara ke Batam mencapai 1.326.831 orang. Angka ini menempatkan Batam sebagai salah satu pintu utama pariwisata Indonesia.
Ia menambahkan, pajak daerah menjadi penopang utama pembangunan, terutama dari Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT), Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), serta pajak reklame. “Semua capaian ini menjadi modal kuat bagi Batam untuk terus melangkah maju. Kami optimistis Batam dapat menjadi pusat investasi dan pariwisata unggulan di Asia Tenggara,” tegasnya.
Forum internasional tersebut juga menghadirkan praktisi dan pakar dari Jepang maupun Indonesia. Diskusi diharapkan menghasilkan gagasan strategis untuk memperkuat pembiayaan daerah serta transformasi pembangunan yang inklusif, efisien, dan berkelanjutan.