BATAM | SERANTAUMEDIA - Awal tahun ini, gejolak harga komoditas pangan di Kota Batam semakin tak terkendali. Harga sejumlah bahan pokok, seperti cabai, bawang, beras, gula, hingga sayur mayur, terus mengalami kenaikan signifikan.
Menjelang bulan Ramadan, masyarakat semakin khawatir akan lonjakan harga yang lebih tinggi, yang berpotensi memicu inflasi di wilayah tersebut.
Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Batam, Jefridin Hamid, mengungkapkan bahwa kenaikan harga di Batam memang sulit dihindari karena kota ini bukan daerah penghasil bahan pangan.
Ketergantungan terhadap suplai dari luar daerah membuat harga lebih rentan mengalami fluktuasi.
Untuk meredam lonjakan harga, Pemerintah Kota (Pemko) Batam berinisiatif menggelar pasar murah menjelang Ramadan.
Program ini melibatkan kerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Asosiasi Distributor Kota Batam guna memastikan harga komoditas tetap terjangkau bagi masyarakat.
“Kami berharap kegiatan ini dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah,” ujar Jefridin, Sabtu (1/2/2025).
Pasar murah ini akan berlangsung selama dua pekan sebelum bulan puasa, tepatnya mulai 17 hingga 21 Februari 2025.
Program ini akan digelar di sembilan kecamatan di Batam dengan jam operasional mulai pukul 09.00 WIB.
Jefridin menegaskan bahwa pasar murah akan difokuskan pada komoditas yang mengalami kenaikan harga paling signifikan.
Selain sebagai langkah pengendalian harga, kegiatan ini juga merupakan intervensi langsung pemerintah terhadap dinamika pasar.
“Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan kesempatan ini. Harga bahan pangan di pasar murah dijamin lebih rendah dibandingkan harga pasar,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan agar tidak ada spekulan yang mempermainkan harga bahan pokok menjelang Ramadan.
“Kami berharap tidak ada pihak yang mengambil keuntungan berlebih dari situasi ini,” tegasnya.
Menurutnya, meskipun kenaikan harga tidak dapat dihindari sepenuhnya, Pemko Batam berupaya menekan laju kenaikan harga agar tetap terkendali.
“Kami berharap intervensi pasar ini dapat membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga yang wajar,” tutupnya.