JAKARTA, SERANTAU MEDIA - Presiden Prabowo Subianto memastikan, pemerintah akan menangani kasus keracunan yang terjadi dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan baik. Prabowo juga memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana untuk membahas permasalahan ini.
“Saya monitor ada perkembangan - perkembangan itu,” kata Prabowo dalam keterangannya yang dikutip dari Okezone, Minggu (28/9/2025).
“Habis ini saya langsung akan panggil Kepala BGN dengan beberapa pejabat kita akan diskusikan. Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan dari awal ya. Tapi saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik,” lanjutnya.
Presiden Pabowo juga mengingatkan semua pihak untuk waspada di tengah kondisi saat ini agar kasus tersebut tidak dipolitisasi.
“Kita harus waspada, jangan sampai ini dipolitisasi. Tujuan Makan Bergizi Gratis adalah untuk anak-anak kita yang sering sulit makan. Mungkin kita-kita ini makan lumayan. Tetapi mereka itu makannya hanya nasi pakai garam,” ucap Prabowo.
“Ini yang harus kita atasi, untuk memberi sekian juta [orang] pasti ada hambatan, rintangan. Kita atasi ya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan bahwa dugaan pelajar keracunan Makan Bergizi Gratis (BGN) dipicu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang tak menjalankan standar operasional prosedur (SOP). Dia menyebut ada 45 dapur yang menyajikan MBG tak sesuai SOP.
"Dari sampai sore hari ini kami mencatat ada 45 dapur kami yang ternyata tidak menjalankan SOP dan menjadi penyebab terjadinya insiden keamanan pangan," kata Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (26/9).
Dari keseluruhan dapur yang tidak menjalankan SOP, BGN telah mengambil tindakan tegas dengan menutup 40 SPPG.
Upaya pencegahan agar tak terjadi keracunan kembali juga dilakukan BGN dengan mewajibkan dapur MBG memiliki Sertifikat Laik Higine dan Sanitasi (SLHS). Jika aturan itu tidak disanggupi, maka BGN akan menutup dapur mitra MBG.***