SERANTAUMEDIA | Tanjungpinang, 24 September 2025 — Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mendorong Batam menjadi embarkasi utama keberangkatan jamaah haji dan umroh.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad menegaskan, Bandara Internasional Hang Nadim memiliki fasilitas yang sangat memadai untuk dijadikan titik keberangkatan. “Landasan pacu Hang Nadim sepanjang 4.025 meter mampu didarati pesawat berbadan besar. Ini peluang bagi Batam untuk menjadi embarkasi haji dan umroh,” ujar Ansar.
Ansar juga menyinggung fenomena banyaknya warga Kepri yang lebih memilih berangkat umroh melalui Singapura atau Malaysia. “Kita ingin jamaah berangkat dari tanah air sendiri. Jangan sampai masyarakat kita merasa lebih mudah dari negeri tetangga. Selain itu, kalau bisa biaya umroh juga jangan dikenakan pajak tambahan, agar lebih terjangkau bagi umat,” katanya.
Upaya ini disosialisasikan melalui kegiatan Safari Haji yang digelar Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bekerja sama dengan Bank Riau Kepri Syariah (BRKS). Plt Direktur Utama BRKS, Helwin Yunus, menyebut porsi haji yang ditargetkan pihaknya sudah terpenuhi. “Target porsi haji BRKS sebanyak 2.482 telah terpenuhi. Namun, masa tunggu haji di Kepri mencapai 25 tahun. Karena itu perlu perencanaan sejak dini,” ungkapnya.
Deputi Penghimpunan BPKH, Juni Suprianto, menambahkan Safari Haji bukan hanya ajang sosialisasi, tetapi juga bentuk sinergi memperkuat ekosistem perhajian di Kepri. “Kami ingin masyarakat semakin paham regulasi, prosedur, dan pembiayaan haji. Termasuk program Haji Muda, agar generasi milenial bisa mulai menabung haji sejak usia muda,” katanya.
Dengan langkah ini, Pemprov Kepri berharap jamaah haji dan umroh tidak lagi harus bergantung pada rute luar negeri, melainkan bisa memanfaatkan Batam sebagai embarkasi utama.
