• Sat, Aug 2025

Walhi Soroti Pernyataan Li Claudia soal Spanduk Protes Warga Rempang

Walhi Soroti Pernyataan Li Claudia soal Spanduk Protes Warga Rempang

Wakil Kepala BP Batam yang juga Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra mengancam tidak akan membawa program pemerintah ke Rempang jika warga masih membawa spanduk penolakan PSN Rempang Eco-City.


BATAM | SERANTAUMEDIA - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riau menyoroti pernyataan Wakil Kepala BP Batam yang juga Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra yang meminta warga Rempang tidak membawa spanduk protes saat kunjungan pejabat.

Hal itu disampaikan Li Claudia saat ia mendampingi Menteri Transmigrasi, Iftititah Sulaiman ke Kampung Tua Pasir Merah, Pulau Rempang, Sabtu (29/3/2025) lalu.

Melansir dari tempo.co, Sabtu (5/4/2025), Li Claudia bahkan mengancam tidak akan membawa program pemerintah ke Rempang jika warga masih membawa spanduk penolakan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City.

"Sebenarnya anak Buk Li mau ikut (ke Rempang), tetapi mak-mak yang pasang spanduk begini, 'kami tak mau relokasi', 'kami tak mau transmigrasi', anak Buk Li ketakutan, tak berani masuk. Jadi bapak ibu, saya minta tolong, tidak semua kepala daerah atau kementerian yang mau masuk Rempang mau gusur bapak ibu, kami datang mau silaturahmi," ujar Li Claudia.

"Tak usah teriak-teriak, malu. Besok kalau Buk Li datang lagi sama Pak Am dan Pak Menteri, jangan bawa ini ya," sambungnya sambil menunjuk spanduk penolakan yang dibawa warga.

Ia juga menyebut program pemerintah seperti seragam sekolah dan insentif lansia bisa saja tidak dilanjutkan ke Rempang jika warga terus memprotes.

"Ya sudah kalau bawa, Buk Li nggak kesini, nanti program Buk Li tidak sampai sini, biarin aja, nggak apa-apa, ya. Kalau itu Pak Wali, kita tidak perlu kesini, seragam sekolah SD dan SMP, intensif lansia, tidak usah juga (masuk ke Rempang)," ujarnya.

Menanggapi hal itu, Direktur Walhi Riau, Boy Even Sembiring menyebut pernyataan Li Claudia tersebut merupakan bentuk intimidasi terhadap warga yang sedang menyampaikan aspirasi.

"Dia seharusnya mengajarkan anaknya dari dini, apa itu makna demokrasi dan kebebasan menyatakan pendapat," ujarnya, Rabu (2/4/2025).

"Padahal yang dinyatakan Wakil Walikota itu bukanlah bantuan, hal tersebut adalah kewajiban negara untuk memberikan pelayanan pendidikan," sambungnya.

Boy mengatakan, saat ini masyarakat masih traumatis akibat rentetan peristiwa intimidatif dan represif dari Juli 2023 sampai saat ini.

"Cara komunikasi Li Claudia persis seperti Prabowo Subianto, intimidatif dan sembrono," ujarnya.

Kepala BP Batam Amsakar Achmad sempat menanggapi pernyataan Li Claudia tersebut. Ia mengatakan, pernyataan Li Cluadia hanya candaan dan tidak perlu ditanggapi serius.

"Saya kira itu tidak usah dimaknai berlebihan, dia bercanda aja itu, jangan dimasukkan ke hati. Wajar masyarakat menyampaikan aspirasi," ujar Amsakar. 

Ia juga menegaskan, beberapa kali Li Claudia memang sering bercanda tetapi nanti program pembangunan tetap dilaksanakan.