BATAM, SERANTAU MEDIA - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Batam menggelar peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2025 dengan penuh makna dan kehangatan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu (23/7) ini berlangsung di Aula Soekarno dan Lapangan Kantor LPKA Batam, dan dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kepulauan Riau, para Kepala UPT Pemasyarakatan se-Kota Batam, mitra kerja LPKA Batam, serta orang tua dari anak binaan.
Mengawali rangkaian acara, dilaksanakan penyerahan Pengurangan Masa Pidana (PMP) dalam rangka Hari Anak Nasional Tahun 2025 yang dipusatkan di Aula Soekarno. Sebanyak 23 (dua puluh tiga) anak binaan menerima pengurangan masa pidana sebagai bentuk apresiasi atas perilaku baik dan partisipasi aktif mereka dalam program pembinaan.
Pembacaan Surat Keputusan PMP HAN 2025 dilakukan secara terbuka, dilanjutkan dengan penyerahan simbolis oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kepulauan Riau.
Kegiatan kemudian berlanjut di Lapangan LPKA Batam dengan nuansa yang lebih interaktif dan emosional. Anak-anak binaan mempersembahkan penampilan seni berupa nyanyian bersama, sebagai bentuk ekspresi diri dan semangat kebersamaan.
Momen spesial turut terjadi dengan penyerahan ijazah pendidikan Kejar Paket C kepada anak binaan yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan setara SMA, yang juga diserahkan langsung oleh Kakanwil.
Dalam rangka mempererat ikatan antara anak dan orang tua, digelar pula lomba melukis dan membuat puisi bersama yang diikuti oleh anak binaan dan orang tua mereka. Karya-karya terbaik mendapatkan apresiasi khusus berupa bingkisan dan ditampilkan di area kegiatan sebagai simbol harapan dan kreativitas.
Salah satu sesi paling menyentuh adalah kegiatan "Pohon Harapan", di mana anak binaan, bersama Kepala Kantor Wilayah dan para Kepala UPT Pemasyarakatan, menuliskan dan melukis harapan mereka akan masa depan yang lebih baik. Acara ini menjadi simbol komitmen semua pihak dalam mendukung proses pembinaan yang lebih manusiawi dan berkelanjutan.
Kegiatan diakhiri dengan prosesi membasuh kaki orang tua oleh anak binaan sebagai bentuk penghormatan dan permintaan maaf atas segala kesalahan di masa lalu. Tangis haru dan pelukan mewarnai suasana, mencerminkan momen refleksi dan rekonsiliasi yang mendalam.
Kepala LPKA Batam dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan Hari Anak Nasional ini bukan sekadar seremoni, tetapi merupakan bagian dari upaya membangun kembali jati diri dan semangat anak-anak binaan.
Ia juga mengajak seluruh orang tua untuk terus hadir dan mendampingi proses tumbuh kembang anak selama menjalani pembinaan.***

Your experience on this site will be improved by allowing cookies
Cookie Policy