• Tue, Jun 2025

BP Batam Dorong Integrasi Ekonomi BBK untuk Perkuat Daya Saing Global

BP Batam Dorong Integrasi Ekonomi BBK untuk Perkuat Daya Saing Global

Kepala PBPB serta KEK BP Batam, Irfan Syakir Widyasa, mengungkapkan bahwa integrasi BBK akan fokus pada sektor industri, ekonomi strategis, dan keunggulan komparatif kawasan tersebut.


BATAM | SERANTAUMEDIA - Badan Pengusahaan (BP) Batam terus mengupayakan penguatan daya saing kawasan dengan mengintegrasikan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) di Kepulauan Riau (Kepri) sebagai satu ekosistem ekonomi yang saling mendukung.

Langkah ini menjadi strategi utama untuk menghadapi persaingan global, terutama dengan kawasan ekonomi seperti Johor dan Singapura.

Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) BP Batam, Irfan Syakir Widyasa, mengungkapkan bahwa integrasi BBK akan fokus pada sektor industri, ekonomi strategis, dan keunggulan komparatif kawasan tersebut.

“Ke depan, integrasi kawasan BBK akan fokus pada penguatan sektor industri, ekonomi strategis, dan keunggulan komparatif kawasan ini. Hal ini juga untuk siap bersaing secara global, termasuk dengan Special Economic Zone (SEZ) Johor dan Singapura,” ujarnya, Sabtu (25/1).

Namun, Irfan menegaskan bahwa pendekatan yang diambil lebih mengedepankan kolaborasi dibandingkan kompetisi.

“Mindset-nya bukan kompetisi, tapi saling melengkapi. Kawasan regional Singapura, Johor, dan Batam sebenarnya bersaing dengan kawasan lain di luar wilayah ini. Kalau tren investasi mengarah ke kawasan ini, semua pihak akan mendapatkan manfaat,” imbuhnya.

Irfan juga menyoroti peluang besar untuk kolaborasi antara SEZ Johor-Singapura dengan KEK di Batam, Bintan, dan Karimun.

Salah satu contohnya adalah tren investasi data center yang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.

“Permintaan data center dunia meningkat pesat sejak pandemi, dan Singapura sebagai hub utama memiliki keterbatasan lahan. Spillover dari kebutuhan ini tidak hanya ke Johor, tapi juga ke Batam. Hal seperti ini menunjukkan peluang besar untuk memperkuat daya tarik kawasan,” jelasnya.

Dalam upaya menarik lebih banyak investasi ke kawasan BBK, Irfan menyoroti pentingnya memberikan kepastian waktu bagi para investor.

“Dari kajian daya saing, insentif di masing-masing kawasan punya kelebihan masing-masing. Namun, yang paling penting adalah kepastian, terutama waktu penyelesaian perizinan dan operasional,” tambahnya.

Ia berharap Batam dapat menyelesaikan seluruh proses perizinan dan operasional secara mandiri tanpa bergantung pada pemerintah pusat.

“Di beberapa kawasan tetangga, semua urusan selesai di lokasi tersebut. Harapannya, Batam juga bisa seperti itu. Delegasi otoritas harus lebih banyak dilimpahkan ke Batam agar semua urusan selesai di sini,” tegas Irfan.

Integrasi kawasan BBK bukan hanya untuk meningkatkan daya saing regional, tetapi juga untuk menjadikan Kepri sebagai destinasi utama investasi global.

Dengan dukungan infrastruktur, kepastian hukum, dan kolaborasi regional, BBK diharapkan mampu menghadirkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.