TANJUNGPINANG | SERANTAUMEDIA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) telah mendirikan posko siaga di seluruh kabupaten/kota guna mengantisipasi potensi bencana akibat cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi pada akhir tahun 2024 ini.
"Posko dibangun sebagai langkah awal penanganan apabila terjadi bencana alam," ungkap Kalaksa BPBD Kepri, M Hasbi.
Menurut Hasbi, posko kebencanaan tersebut difokuskan di area strategis seperti pintu keluar-masuk arus mudik Natal dan Tahun Baru 2025, serta kawasan wisata pantai yang rawan bencana kecelakaan laut.
Saat ini, wilayah Kepri memasuki musim utara yang ditandai dengan angin kencang dan gelombang tinggi di perairan.
"Oleh karena itu, kami mengimbau pemangku kepentingan di pelabuhan, operator pelayaran, serta masyarakat agar selalu memantau informasi cuaca dari BMKG sebelum berlayar. Jika cuaca buruk, pelayaran sebaiknya ditunda untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Hasbi.
Hasbi menyoroti insiden kapal cepat yang tenggelam di perairan Kabupaten Karimun pekan lalu akibat gelombang tinggi.
Kapal tersebut membawa enam penumpang, tiga di antaranya meninggal, satu masih hilang, dan dua lainnya berhasil diselamatkan.
"Insiden itu menjadi pelajaran penting. Jangan memaksakan berlayar jika kondisi cuaca buruk. Keselamatan adalah prioritas utama," tegasnya.
Dengan luas wilayah yang didominasi perairan hingga 96 persen, Kepri sangat rentan terhadap dampak cuaca ekstrem.
Hasbi mengingatkan warga pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gelombang tinggi dan angin kencang yang berpotensi merusak rumah.
"Kami juga mengimbau warga untuk memotong pohon besar di sekitar rumah, karena angin kencang dapat membuat pohon tumbang dan membahayakan keselamatan," tambahnya.
BPBD Kepri memastikan posko siaga akan beroperasi 24 jam penuh untuk menerima laporan atau aduan dari masyarakat terkait bencana akibat cuaca ekstrem, khususnya menjelang momen Natal dan Tahun Baru.
"Petugas kami bersama pihak terkait siap membantu kapan saja jika terjadi situasi darurat," kata Hasbi.
Berdasarkan prediksi BMKG, wilayah Kepri diperkirakan akan mengalami angin kencang, gelombang tinggi, dan curah hujan yang cukup intens pada akhir tahun. Hal ini menambah urgensi bagi masyarakat dan pihak terkait untuk terus waspada.
"Keselamatan harus menjadi prioritas bersama. Kami harap masyarakat patuh terhadap imbauan agar semua dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman," tutup Hasbi.