• Wed, Jun 2025

Disperindag Batam Tunda Fuel Card 5.0, Fokus Sosialisasi Masyarakat

Disperindag Batam Tunda Fuel Card 5.0, Fokus Sosialisasi Masyarakat

Kadisperindag Kota Batam, Gustian Riau, mengungkapkan bahwa langkah ini diambil sebagai respons atas keresahan yang muncul di tengah masyarakat.


BATAM | SERANTAUMEDIA - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Kepulauan Riau, memutuskan untuk menunda penerapan kartu kendali Fuel Card 5.0 untuk pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite yang sebelumnya direncanakan dimulai pada Maret 2025 mendatang.

Kadisperindag Kota Batam, Gustian Riau, mengungkapkan bahwa langkah ini diambil sebagai respons atas keresahan yang muncul di tengah masyarakat.

"Kami hentikan sementara dulu. Kami tidak mau ada polemik terus-menerus terkait Fuel Card ini. Jadi kami putuskan untuk menunda sementara dulu," ujar Gustian, Sabtu (25/1).

Menurutnya, meskipun program ini telah menarik perhatian dari pemerintah pusat dan sejumlah daerah lainnya karena potensinya dalam memastikan BBM bersubsidi tepat sasaran, Disperindag memilih untuk memperkuat sosialisasi terlebih dahulu.

"Mempertimbangkan respons dan tanggapan yang cukup beragam dari berbagai kalangan, serta berdasarkan hasil evaluasi yang kami lakukan, sementara ini kami bersepakat untuk menunda pelaksanaan, sampai masyarakat benar-benar memahami tujuan dari Fuel Card 5.0 ini," jelasnya.

Gustian menegaskan bahwa Disperindag akan menggencarkan penyebaran informasi detail mengenai inovasi kartu kendali BBM bersubsidi ini.

"Hal yang memicu keresahan masyarakat akan kami respon dengan baik. Penyebarluasan informasi mendetail mengenai Fuel Card ini akan kami gencarkan kembali," tambahnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Fuel Card 5.0 memiliki fungsi yang berbeda dengan QR Code MyPertamina.

"QR Code MyPertamina adalah salah satu cara mendata kendaraan yang berhak menerima BBM bersubsidi. Sementara itu, Fuel Card merupakan alat kendali saat membeli BBM subsidi, sehingga lebih memastikan BBM tepat sasaran dan meminimalisir terjadinya penyelewengan," terang Gustian.

Disperindag Batam berharap program ini dapat menjadi solusi jangka panjang dalam pengelolaan BBM bersubsidi di daerah.

Namun, demi kelancaran implementasi dan menghindari kesalahpahaman, sosialisasi yang masif dan edukasi kepada masyarakat menjadi prioritas.

"Tujuan utama kami adalah memastikan masyarakat memahami manfaat dari Fuel Card ini sehingga mereka tidak merasa dirugikan. Jika semua sudah siap, maka program ini bisa dijalankan dengan baik," pungkas Gustian.