• Tue, Jun 2025

Nelayan Kampung Haji Tanjungpinang Tetap Melaut Meski Diterpa Cuaca Buruk

Nelayan Kampung Haji Tanjungpinang Tetap Melaut Meski Diterpa Cuaca Buruk

Pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan bantuan kepada para nelayan, baik berupa alat pelindung diri maupun subsidi untuk mengurangi beban mereka selama musim cuaca ekstrem ini.


TANJUNGPINANG | SERANTAUMEDIA - Menjelang akhir tahun 2024, perairan Tanjungpinang, Kepri diwarnai angin kencang dan gelombang tinggi.

Namun, kondisi ini tidak menghentikan semangat para nelayan di Kampung Haji untuk terus mencari nafkah di laut.

Nurjani, salah seorang nelayan setempat, mengungkapkan bahwa meskipun cuaca buruk mengganggu aktivitas mereka, melaut tetap menjadi pilihan utama.

"Kami tetap melaut setiap hari. Namun, jika angin kencang terjadi dari pagi hingga siang, kami memilih melaut pada malam hari," ujar Nurjani dilansir tribunbatam.com, Minggu (29/12/2024).

Selain angin kencang, hasil tangkapan ikan turut terdampak. Nurjani menjelaskan bahwa kondisi ini menyebabkan hasil tangkapan mereka turun hingga 50 persen.

Hal ini berdampak langsung pada pasokan ikan di pasar, yang menyebabkan kenaikan harga ikan.

"Biasanya kami menjual ikan kepada tengkulak dengan harga normal, tetapi karena pasokan berkurang, tengkulak pun menaikkan harga," tambahnya.

Noran, nelayan lainnya, juga menyoroti dampak cuaca buruk terhadap daerah pesisir. Menurutnya, banjir rob semakin sering terjadi, khususnya pada bulan Januari.

"Pada tahun-tahun sebelumnya, banjir rob bahkan bisa terjadi berturut-turut selama tiga hari di bulan Januari. Meski begitu, kami tetap melaut," tuturnya.

Para nelayan memprediksi bahwa cuaca ekstrem seperti ini akan mencapai puncaknya pada Januari 2025 dan mulai mereda pada Februari hingga Maret mendatang.

"Pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya menunjukkan puncak cuaca seperti ini terjadi pada Januari," jelas Nurjani.

Kondisi cuaca buruk ini menjadi tantangan tersendiri bagi nelayan, yang tetap bertahan demi menghidupi keluarga mereka.

Meski demikian, semangat pantang menyerah dari para nelayan Kampung Haji menjadi bukti keteguhan hati mereka menghadapi alam.

Pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan bantuan kepada para nelayan, baik berupa alat pelindung diri maupun subsidi untuk mengurangi beban mereka selama musim cuaca ekstrem ini.

Hal ini penting untuk memastikan kelangsungan hidup mereka dan menjaga kestabilan pasokan ikan di pasar.